SULSELSATU.com – Serangan Rusia di Kota Kyivdan Kharkiv diklaim tidak mengalami kemajuan. Rusia telah mengurangi jumlah angkatan bersenjata mereka di Ukraina.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Kepala Pertama Staf Umum Rusia, sekaligus Kolonel Jenderal, Sergei Rudskoy yang mengklaim kepada publik kemarin Sabtu (26/3/2022) dikutp dari CNBC Indonesia.
Serangan Rusia juga disebut gagal mencapai superioritas udara di Ukraina dan telah menderita kerugian besar dalam hal kehilangan jumlah personel sejak awal agresi.
Baca Juga : Ukraina Tunjukkan Perlawanan Kuat, Rusia Tingkatkan Serangan Udara dan Laut
Dilansir dari CNBC Indonesia, Minggu, (27/3/2022), selanjutnya Rusia akan fokus untuk mencapai tahap yang paling penting, yaitu mengambil alih Donbas di wilayah Ukraina timur.
“Secara umum, tahap pertama operasi telah selesai. Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, sehingga kami bisa memfokuskan upaya untuk mencapai tujuan utama, pembebasan Donbas,” ujar Sergei.
Tujuan operasi militer khusus di Ukraina kata Presiden Rusia Vladimir Putin adalah demiliterisasi total negara tersebut. Putin mengatakan perang berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan Rusia telah mengalami kerugian serius.
Baca Juga : Daftar Negara yang Mendukung Ukraina dan Menjadi “Musuh” Rusia, Indonesia Bagaimana?
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rudskoy yang menyebut bahwa 1.351 personel militer telah tewas di Ukraina dan 3.825 terluka. Pejabat AS, NATO dan Ukraina memperkirakan jumlah korban Rusia jauh lebih tinggi.
“Awalnya, kami tidak berencana untuk menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil,” kata Rudskoy.
Militer Rusia mengklaim tidak menargetkan warga sipil atau daerah pemukiman, meskipun banyak bukti yang menunjukkan sebaliknya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar