Logo Sulselsatu

Pengendalian Inflasi Jelang Ramadan 2022, BI Sulsel Perkuat Kerja Sama Antar Daerah

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 28 Maret 2022 16:43

Kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana (tengah) dalam kegiatan Rakor TPID Sulampua (dok. BI Sulsel)
Kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana (tengah) dalam kegiatan Rakor TPID Sulampua (dok. BI Sulsel)

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) Sulsel melihat adanya potensi kenaikan inflasi memasuki bulan April yang juga merupakan bulan Ramadan. Faktor kenaikan inflasi juga diprediksi karena adanya rencana kenaikan PPN.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana mengatakan, inflasi Sulampua sampai dengan Februari 2022 masih rendah, memasuki Maret terdapat indikasi kenaikan inflasi komoditas pangan.

Meski begitu, BI Sulsel melihat ada potensi peningkatan inflasi akibat adanya HBKN dan rencana kenaikan PPN di bulan April mendatang.

Baca Juga : Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, OJK Bersama BI dan Kemenag Edukasi Keuangan Ilegal dan Penipuan Haji Umrah

“Komoditas bahan pangan yang secara persisten menyumbang inflasi Sulampua selama 3 tahun terakhir diantaraya adalah cabai rawit, minyak goreng, ikan, gula pasir dan daging ayam ras,” kata Cik sapaannya, Senin, (28/3/2022).

Selanjutnya kata Cik, upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan menghadirkan Kerjasama Antar Daerah (KAD). Kerja sama ini, terdapat sejumlah faktor kunci keberhasilan KAD antara lain, tersedianya data surplus atau defisit rutin, analisis komoditas inflasi, feasibility dari sisi biaya dan logistik, serta keterlibatan pelaku usaha terutama yang dimiliki pemerintah.

Format KAD sendiri lanjut Cik, dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama antar pemerintah (G to G) maupun antar pelaku usaha (B to B), dimana TPID dan Pemprov menjadi fasilitator dalam mempertemukan pelaku usaha atau produser di wilayah yang mengalami surplus dan defisit.

Baca Juga : BI dan LPS Halalbihalal Bersama Perbankan, Sinergi Penguatan Ekosistem Pembayaran Digital Sulsel

Di samping itu, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, TPID di tingkat provinsi Sulampua menjamin ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan baik di tingkat produsen maupun pada konsumen, dan pendistribusian pangan agar inflasi dapat terkendali, termasuk menghadapi bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

“Selain itu, untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di lapangan maka penting suatu daerah yang surplus dan yang defisit bersinergi dan melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di Sulampua,” bebernya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Otomotif11 Mei 2025 19:05
Fazzio Modifest 2025 Bakal Berlangsung di TSM Makassar 28 Mei Mendatang
PT Suracojaya Abadimotor (SJAM), main diler sepeda motor Yamaha untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) kembali menyelenggarakan Fazzio ...
Sulsel11 Mei 2025 18:58
Bupati Husniah Kunjungi Masyarkat Miskin Ekstrem, Tinjau Proses Pembangunan Bedah Rumah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus berkomitmen dalam mewujudkan Gowa yang semakin sejahtera....
Ekonomi11 Mei 2025 18:11
Kredit Produktif Masih Dominasi Penyaluran Kredit di Sulsel Posisi Maret 2025
Kredit produktif masih penyaluran kredit di Sulsel pada triwulan pertama 2025. Porsinya mencapai 57 persen dengan total Rp89,39 triliun selama year-on...
Ekonomi11 Mei 2025 17:31
Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Tangguh Ini Dirikan Kelompok Wanita Tani di Kaki Gunung Ciremai
SULSELSATU.com, KUNINGAN – Dari sebuah desa kecil di kaki Gunung Ciremai, terselip sebuah cerita yang bertumpu pada perjuangan tiada lelah. Hayanah,...