SULSELSATU.com – Perundingan Ukraina dan Rusia akan kembali berlangsung mulai awal pekan ini di Turki, Senin (28/3). Setelah satu bulan invasi Rusia ke Ukraina, perundingan kedua negara belum sepenuhnya berhasil.
“Telah diputuskan untuk menggelar pertemuan selanjutnya dua delegasi di Turki pada 28-30 Maret,” ujar negosiator dari Ukraina, David Arakhamia seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin (28/3/2022).
Sementara itu pemimpin negosiator Rusia, Vladimir Medinsky, mengonfirmasi mengenai ronde selanjutnya perundingan dengan Ukraina itu akan digelar di Turki. Namun, ia mengklaim harinya hanya pada Selasa dan Rabu saja (29-30 Maret).
Baca Juga : Presiden Rusia Ultimatum Bayar Gas Pakai Rubel, Berlaku Hari Ini
Turki pun mengonfirmasi perundingan yang akan digelar di sana. Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan kantor presiden Turki itu tak dijelaskan waktu perundingan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyetujui untuk menjadi tuan rumah perundingan di Istanbul. Hal tersebut disampaikan Erdogan saat bertelepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Erdogan mengatakan kepada Putin, bahwa Turki siap berkontribusi apapun untuk menjamin gencatan senjata di Ukraina, dan mendorong situasi kemanusiaan di sana.
Baca Juga : Ini Hasil Perundingan Rusia dan Ukraina di Turki
Sebelumnya, dalam pembicaraan tingkat atas pada 10 Maret lalu, Rusia dan Ukraina belum menemui satu kesepakatan meskipun ada beberapa yang telah berprogres.
Erdogan mengatakan akhir pekan lalu Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepahaman atas dua dari enam poin negosiasi: Ukraina tetap di luar NATO, penggunaan bahasa Rusia di Ukraina, dan jaminan pelucutan senjata serta keamanan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengatakan pihaknya sedang mempelajari tuntutan Rusia yang mendesak netralitas atas negaranya.
Baca Juga : Rusia Sita Ratusan Pesawat Milik Perusahaan AS dan Eropa
“Poin negosiasi ini mudah dipahami bagi saya, dan untuk didiskusikan, berhati-hatilah dalam mempelajarinya,” kata Zelensky menceritakan pesannya kepada negosiator Ukraina.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar