Ini Hasil Perundingan Rusia dan Ukraina di Turki
SULSELSATU.com – Rusia dan Ukraina menggelar perundingan lanjutan di Istanbul, Turki, 28-30 Maret demi mengakhiri perang sesegera mungkin di Eropa Timur itu yang terus berkecamuk.
Menurut berbagai laporan negosiasi ini membahas jaminan keamanan, status netral Ukraina, integritas wilayah, masalah keberadaan pangkalan militer asing, dan keanggotaan Uni Eropa.
Sebelumnya, kedua negara ini tercatat sudah melakukan beberapa kali pertemuan, namun tak ada hasil yang signifikan.
Di salah satu negosiasi hasil pertemuan Rusia-Ukraina yakni dibukanya koridor kemanusiaan untuk jalur evakuasi, namun pasukan Moskow disebut masih menembaki warga di jalur itu.
Berikut hasil negosiasi Ruisa-Ukraina di Turki yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Rusia Akan Setop Operasi Militer di Kyiv dan Chernihiv
Rusia mengatakan akan menghentikan aktivitas militer mereka di dua kota yakni Kyiv dan Chernihiv.
Kepala negosiator Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan Moskow akan mengambil langkah untuk eskalasi militer dan politik.
2. Ukraina Berstatus Netral
Menurut keterangan negosiator, usulan Ukraina untuk mengadopsi status netral disetujui dalam pertemuan Rusia-Ukraina yang berlangsung di Turki.
Sebelumnya, Ukraina memang sudah menyatakan diri tak akan bergabung dengan aliansi militer manapun termasuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
3. Masa Depan Crimea Masih Dibicarakan
Dalam pertemuan itu, Ukraina menawarkan masalah yang berkaitan dengan Crimea dan kota Sevastopol akan dibahas melalui negosiasi bilateral antar kepala negara, demikian dikutip Bloomberg.
Crimea merupakan wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014 lalu, sementara Sevastopol adalah kota yang dikuasai pasukan Moskow sejak invasi.
Menurut France24, status Crimea belum menemukan titik terang. Ukraina masih perlu berunding untuk menentukan wilayah ini selama 15 tahun.
4. Kemungkinan Pertemuan Putin-Zelensky
Setelah pertemuan di Turki, kemungkinan putaran negosiasi berlanjut yang akan menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Negosiator Ukraina, mengatakan kedua belah pihak telah mengerjakan cukup banyak dokumen untuk pertemuan antara kedua presiden.
Sejak pekan lalu, Zelensky sudah menyatakan siap untuk berhadap-hadapan dengan Putin. Ia mengaku akan menggunakan kesempatan sekecil apa pun, barang cuma satu persen untuk negosiasi ini agar perang segera berakhir.
5. Gagal Gencatan Senjata
Bloomberg melaporkan Rusia-Ukraina kembali gagal menyepakati gencatan senjata.
Gencatan senjata merupakan tujuan yang diharapkan banyak pihak termasuk Turki selaku tuan rumah, agar perang di Ukraina segera dihentikan.
6. Jaminan Keamanan
Dalam pertemuan itu, Ukraina juga menyampaikan ingin ada jaminan keamanan negaranya.
“Kami bersikeras itu adalah perjanjian internasional yang mana negara-negara penjamin akan bertindak dengan cara yang mirip dengan pasal 5 NATO dan bahkan lebih tegas lagi,” kata Arakhamia dikutip Euronews.
Pasal 5 NATO pada intinya berisi semua negara anggota sepakat jika salah satu di antara mereka mengalami serangan maka dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News