SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kasus Covid-19 di Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) melandai dalam sepekan terakhir. Dari 475 kasus aktif turun menjadi 316. Vaksin booster menjadi penyebab penurunan tersebut.
“Alhamdulillah cukup melandai, karena memang kita perkuat tracing dan testing kita maksimalkan, skrining juga kita lakukan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin, Jumat (5/4/2022).
Laporan tersebut berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Makassar pada periode 29 Maret-4 April 2022. Ada penurunan 159 kasus aktif dari yang awalnya berada pada angka 475 kasus menurun menjadi 316 kasus aktif dalam sepekan
Baca Juga : Dinkes Makassar Terima Penghargaan Penyelenggara Kesehatan Haji Terbaik 2024
“Hasilnya memang turun. Ya mungkin karena sudah 10 persen sudah booster. Jadi itu bisa berpengaruh,” ujar Ida.
Kendati begitu, Nursaidah menekankan agar lonjakan kasus Covid-19 masih tetap harus diwaspadai. Pihaknya turut bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menegakkan protokol kesehatan sebagai standar pencegahan penularan virus Corona.
“Tracing dan testing tetap dimaksimalkan. Intinya bagaimana melakukan percepatan dan penindakan pada kasus baru untuk mengantisipasi,” beber dia.
Baca Juga : Dinkes Catat 2.535 Warga Kota Makassar Gunakan Layanan Home Care Dottoro’ta
Secara akumulatif kasus Covid-19 di Kota Makassar kini tercatat 64.655 kasus. Namun 63.241 diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan 1.098 meninggal dunia.
“Salah satu pencegahannya adalah bagaimana memaksimalkan vaksinasi, ditambah booster. Artinya supaya imun tubuh semakin bagus,” tandas Ida.
Sementara data Dinkes Kota Makassar per tanggal 4 April 2022, capaian vaksinasi dosis 1 terealisasi 94,84 persen dari total sasaran 1.102.330 warga. Sementara dosis 2 terealisasi 74,72 persen, sedangkan booster 10,85 persen.
Baca Juga : Pemkot Makassar Berbenah, Bersiap Terapkan KRIS di RSUD Daya
“Kalau vaksinasi selama Ramadan kita tetap jalan seperti biasa. Cuma memang kendala kita di lapangan, di puskesmas kalau tidak mencukupi orang divaksin, tidak dilaksanakan,” urai dia.
Menurut Ida, pelaksanaan vaksinasi saat ini setidaknya harus melayani sekelompok orang. Pelayanan di puskesmas sulit dilaksanakan jika hanya orang per orang.
“Memang lebih efisien dilaksanakan secara massal, karena langsung banyak orang. kalau 1-2 orang, puskemas tidak buka kalau tidak mencukupi kuota. Sekarang itu minimal 6 hingga 14 orang,” papar Ida.
Baca Juga : Dinkes Makassar Sidak Takjil di Pasaran: Tidak Ada Kandungan Berbahaya
Di samping memaksimalkan vaksinasi dosis 1 dan 2, booster pun diintensifkan layanannnya. Lantaran kini sudah menjadi syarat perjalanan, termasuk mudik.
“Sebenarnya bukan syarat mudik, karena begini (aturan perjalanannya), sekali vaksin kita harus (lampirkan tes) PCR, dua kali vaksin cukup rapid Antigen, tiga kali vaksin tidak perlu tes (PCR/Antigen). Jadi silakan mudik, tapi ada syaratnya,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Makassar, Adi Novisa menekakan, vaksinasi selama Ramadan tetap berjalan. Pihaknya pun siap memfasilitasi sekelompok warga/komunitas jika ingin divaksin di lokasi tertentu.
Baca Juga : BPBD Makassar Pastikan Puskesmas Jadi Prioritas Penyaluran Air Bersih
“Apabila ada yang ingin melaksanakan, dan mereka sanggup mengumpulkan warga, Dinkes siap mendukung,” tandasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar