SULSELSATU.com, JAKARTA – Bank Sulselbar turut memberikan kredit dalam proyek strategis nasional pembangunan pabrik Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) 1×71 MVA PT Ceria Metalinfo Prima.
Pabrik PT Ceria Metalindo Prima berlokasi di Desa Ponre Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara. Tota nilai proyek pabrik tersebut mencapai USD347,1 juta.
Sementara itu, total fasilitas kredit sindikasi yang disediakan oleh para kreditur sebesar USD277.690.000. Dimana, Bank Sulselbar berpartisipasi memberikan kredit sebesar USD10 juta dengan jangka waktu kredit sampai dengan tahun 2030.
Baca Juga : Diresmikan Jokowi, Bumi Karsa Berkontribusi dalam Pembangunan Bendungan Lausimeme di Sumut
Sampai dengan Februari 2022 portofolio kredit sindikasi Bank Sulselbar telah mencapai Rp1.559 triliun IDR serta untuk USD mencapai USD1.645 juta.
Plt Direktur Utama PT Bank Sulselbar, H. Yulis Suandi mengatakan, partisipasi dalam pemberian kredit sindikasi ini merupakan implementasi dari visi Bank Sulselbar menjadi bank kebanggaan dan pilihan utama membanguan kawasan timur Indonesia.
“Kebijakan Umum Direksi di Tahun 2022 untuk Kinerja Bisnis Berkelanjutan dan Optimalisasi Volume Transaksi Devisa. Nikel merupakan komoditas masa depan yang prospektif salah satunya untuk menekan emisi karbon dari bahan bakar fosil seiring dengan gencarnya pengambangan industri kendaraan listrik,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis, (7/4/2022).
Baca Juga : Kalla Institute Gandeng Bank Sulselbar Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Mahasiswa
Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial Bank Sulselbar, Ruslan LB menambahkan, Bank Sulselbar berpengalaman dalam aktivitas perkreditan sindikasi khususnya di wilayah Sulawesi.
“Kredit Sindikasi yang diberikan ini dalam bentuk USD dimana sebelumnya Bank Sulselbar turut serta juga untuk proyek pabrik pengolahan nikel di wilayah Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan,” bebernya.
Dengan adanya dukungan ini lanjutnya, akan memberikan kepastian dan kepercayaan kepada investor bahwa bank pembangunan daerah mampu berkontribusi untuk kemajuan ekonomi energi nasional.
Baca Juga : OJK Bersama Bank Sulselbar Edukasi Literasi Keuangan kepada Pelajar dan UMKM
Sementera itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, objek usaha pertambangan Ceria telah masuk sebagai salah satu proyek strategis nasional kategori pembangunan smelter.
Selain itu, kata Arifin Tasrif, melter Ceria telah ditetapkan masuk dalam obyek vital nasional bidang Mineral dan Batu Bara.
“Pemerintah berkewajiban untuk memastikan iklim investasi di Indonesia termasuk oleh Ceria berjalan dengan baik karena hasilnya akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bidang energi dan mineral yang maksimal dimana produksi Nikel yang hasilkan akan menjadi komoditas unggulan dan paling dicari oleh industri teknologi dimasa depan,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar