SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT PLN (Persero) kini telah resmi mengoperasikan salah satu infrastruktur Pembangkit Energi Baru Terbarukannya (EBT) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) yang terletak di Desa Parak Kecamatan Bontomanai Kabupaten Selayar. PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) dengan total investasi Rp39,5 miliar.
Pengoperasian PLTS Hybrid Selayar ditandai dengan peresmian dan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh. Basli Ali dan General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid.
Baca Juga : PLN Tebarkan Sukacita Bersama Panti Asuhan Murni Makassar di Hari Raya Natal 2024
Prosesi tersebut juga turut disaksikan oleh Direktur PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto secara daring.
“Hadirnya PLTS Hybrid Selayar ini diharapkan menjadi trigger bagi kita untuk berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), geothermal, dan bentuk energi terbarukan lainnya,” terang Adi.
Adi menyebutkan, selain untuk meningkatkan keandalan sistem di Pulau Selayar, PLTS terbesar di Sulsel ini bakal meningkatkan bauran EBT, serta mendukung komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mencapai net zero emmission pada tahun 2060.
Baca Juga : Berlaku Dua Bulan di Tahun 2025, Begini Cara dan Syarat Mendapat Diskon Listrik 50% dari PLN
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid mengatakan, PLTS Hybrid Selayar turut memberikan sumbangsih dalam menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton CO2 per tahun.
“Dengan beroperasinya PLTS di sistem kelistrikan pulau Selayar, perhitungan kami dapat menghemat biaya operasional sampai dengan Rp.16,5 Milyar per tahun dan yang utama adalah dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan menekan emisi karbon,” kata Awaluddin.
Sementara itu H. Muh. Basli Ali dalam kesempatannya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas hadirnya PLTS Selayar.
Baca Juga : Rumah BUMN Muna Dorong Pemberdayaan Perempuan Lewat Pelatihan Pengembangan UMKM
“Saya mewakili masyarakat Selayar mengucapkan terima kasih kepada PLN. Ini adalah Berkah Ramadhan, dimana Selayar memiliki kepulauan yang terpisah dengan daratan lain. Oleh karena itu dengan hadirnya PLTS ini kami berharap dapat menunjang kegiatan ekonomi masyarakat,” ungkap H. Muh. Basli Ali.
Pembangunan PLTS terbesar di Sulsel ini merupakan prestasi tersendiri bagi PLN dan stakeholders yang terlibat karena masa kontruksi dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat yaitu kurang dari 6 bulan.
Dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, maka total daya mampu sistem kelistrikan Selayar adalah 11,65 Mega Watt (MW), beban puncak adalah 6,4 MW, sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 5,25 MW. Selain itu bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan adalah 38,8 persen dimana di atas rata-rata target nasional yaitu 23 persen di tahun 2025.
Baca Juga : Viral Beredar Video GBH Mati Lampu, PLN: Terjadi Gangguan Tapi Berhasil Ditangani
Sampai dengan April 2022, dalam wilayah kerja PLN UIW Sulselrabar terdapat 11 PLTS dengan total kapasitas 2,5 MWp yang tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep dan Pulau Tomia di Kab. Wakatobi. Ke depannya, berdasarkan panduan RUPTL tahun 2021-2030, PLN UIW Sulselrabar akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau yaitu di Provinsi Sulsel, Sultra dan Sulbar dgn kapasitas 17,61 MWp.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar