Ekonomi Membaik, OJK Beberkan Potensi Investasi Jasa Keuangan Indonesia di Depan Investor Amerika

Ekonomi Membaik, OJK Beberkan Potensi Investasi Jasa Keuangan Indonesia di Depan Investor Amerika

SULSELSATU.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat untuk menghadiri sejumlah pertemuan dengan kalangan pebisnis dan para tokoh ekonomi serta akademisi di Kota New York.

Kunjungan tersebut, Wimboh Santoso membeberkan sejumlah perkembangan kinerja jasa keuangan serta ekonomi Indonesia yang terus membaik.

Kinerja industri jasa keuangan yang stabil dan prospeknya yang bagus menurut Wimboh merupakan informasi yang sangat bagus bagi para calon investor asing yang ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan jasa keuangan, ataupun berinvestasi di sektor usaha lainnya di Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi investasi yang sangat menarik karena selain didukung jumlah populasi penduduk 274 juta yang sebagian besar usia produktif, kondisi perekonomian juga sangat baik dan terus bertumbuh pulih dari dampak tekanan pandemi Covid-19,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu, (27/4/2022).

Lebih lanjut, Winboh menjelaskan, jika alam ekonomi digital, Indonesia akan menjadi nomor satu di Asia Tenggara. Kontribusi transaksi pada tahun 2025 diperkirakan dapat mencapai 124 miliar dolar AS. Indonesia memiliki 17.000 pulau, yang menjadi pusat sumber daya alam.

“Kami banyak berkembang dalam sektor pertambangan, pertanian, kelapa sawit, perikanan dan pariwisata,” katanya.

Kunjungan kerja selanjutnya, Wimboh melakukan pertemuan dengan Timothy Geithner, mantan menteri keuangan Amerika Serikat pada periode pemerintahan Presiden Barack Obama. Timothy saat ini merupakan pimpinan lembaga investasi internasional yang sangat berminat melakukan investasi pada sektor jasa keuangan Indonesia.

“OJK sangat mendorong investasi masuk ke industri jasa keuangan Indonesia untuk semakin memperkuat permodalan lembaga jasa keuangan. Kususnya dalam rangka mempersiapkan transformasi digitalisasi dan penguatan kapasitas industri jasa keuangan menghadapi persaingan di tingkat global,” pungkasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga