Cuaca Panas Belakang Ini, BMKG Prediksi Berlangsung Hingga Pertengahan Mei
SULSELSATU.com, JAKARTA – Cuaca panas terjadi di beberapa wilayah Indonesia belakangan ini. Cuaca panas terasa sangat terik beberapa hari ini, terlebih lagi saat usai lebaran.
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin mengatakan, cuaca panas belakangan ini diduga karena beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki puncak musim kemarau.
“Saat ini posisi semua matahari sudah berada agak ke wilayah Utara ekuator, atau tepatnya di sekitar lintang 140 Lintang Utara dan masih bergerak ke Utara hingga Juni mendatang yang mengindikasikan bahwa puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum,” kata Miming dikutip dari Kompascom, Jumat (6/5/2022).
Melansir Kompas, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia yang berada di Selatan ekuator pada periode April-Mei masih mengalami periode peralihan musim hujan ke kemarau (pancaroba).
“Sedangkan sebagian lainnya masih ada yang mengalami periode basah/hujan,” katanya lagi.
Pada umumnya kata Mimin, periode pancaroba atau menjelang musim kemarau, kondisi cuaca terutama pada pagi hari didominasi dengan kondisi cerah.
Selain itu, juga didominasi tingkat perawanan yang sangat rendah. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya suhu yang cukup panas dan terik pada siang hari. Lalu pada siang-sore hari akan terbentuk awan-awan tebal.
“Kondisi ini kerap terjadi pada periode peralihan, di mana umumnya kondisi cuaca akan ditandai dengan cuaca cerah di pagi hari dan berawan di siang hari dengan potensi hujan yang disertai kilat/petir,” tutur Miming.
Selain Jakarta, wilayah yang sedang mengalami pancaroba atau cuacanya cukup terik adalah Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
“Umumnya di wilayah Pulau Jawa-Bali hingga Nusa Tenggara kondisi cuaca cerah pada siang disertai suhu cukup terik pada siang hari harus di waspadai adanya suhu terik pada siang hari,” kata dia.
Miming menjelaskan, kondisi itu dapat terjadi hingga pertengahan Mei.
“Kondisi ini tetap harus diwaspadai selama periode mudik lebaran tahun ini, tapi secara umum kondisi tersebut dapat terjadi hingga pertengahan Mei,” imbuh dia.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News