SULSELSATU.com, GOWA – Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo berkunjung ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam kunjungannya, Ganjar melakukan ziarah ke makan Sultan Hasanuddin di Kelurahan Katangka, pada Sabtu, (7/5) pagi.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mendampingi Ganjar Pranowo yang juga sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA).
Bupati Adnan menjelaskan bahwa Sultan Hasanuddin ini menjadi Raja Gowa pada usia yang masih sangat muda dan memimpin Kerajaan Gowa selama 17 tahun.
Baca Juga : Bupati Husniah Sebut Perempuan Bertanggungjawab Membangun Daerah dan Penggerak Perubahan
Di Kompleks Makam Sulatan Hasanuddin ini kata Adnan, juga terdapat beberapa Raja yang pernah memimpin Kerajaan Gowa. Salah satunya adalah Sultan Alauddin yang merupakan Raja Gowa ke-14.
“Sultan Alauddin ini merupakan Raja Gowa yang pertama kali memeluk Agama Islam,” ujar orang nomor satu di Gowa ini.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kedatangannya di Makam Raja Gowa ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya bersama Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) di Sulsel.
Baca Juga : Bupati Gowa Hadiri Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Nasional Satpol PP dan Satlinmas se-Sulsel
Menurut Ganjar, Raja Gowa ke-16 ini sangat menarik karena menjadi pemimpin di usia yang masih sangat muda dan memiliki jiwa patriotisme yang sangat tinggi sehingga ditakuti oleh Belanda.
“Sultan Hasanuddin kemudian dijuluki Ayam Jantan dari Timur yang kemudian dipasang dimakamnya,” kata Ganjar.
Ia berharap jiwa kepahlawanan, patriotisme dan semangat yang ada pada diri Sultan Hasanuddin harus bisa menjadi penyemangat bagi generasi muda untuk tidak mudah menyerah.
Baca Juga : Bupati Gowa Hadiri Pembukaan STQH Ke-XXIII, Harapkan Peserta Tampil Maksimal
Selain itu Ganjar juga mengaku tertarik dengan corak bangunan makam yang memiliki kemiripan dengan candi-candi yang ada di Jawa. Mulai dari cara membangun dan menyatukan bangunan ada kemiripan.
“Saya tertarik karena Sultan Hasanuddin menjadi raja di usia yang sangat muda dan punya jiwa patriotisme sangat tinggi sampai Belanda takut dan dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur,” tambahnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar