SULSELSATU.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan lembaga riset Sharing Vision menyelenggarakan Financial Data Challenge 2022 yang bertemakan “Be a World-Class Data Scientist for a Better Future of Indonesia”.
Ajang kompetisi ini bertujuan untuk mendorong pengembangan SDM data scientist di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan yang kian meningkat. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 1.400 peserta data scientist dari berbagai universitas, lulusan baru (fresh graduate), hingga profesional di seluruh Indonesia.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa peluang Big Data dan Artificial Intelligence (ai) di Indonesia semakin besar kebutuhannya untuk berbagai industri, termasuk perbankan.
Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025
“Melalui ajang kompetisi Financial Data Challenge 2022 ini, kami ingin membuka kesempatan bagi SDM data scientist di seluruh Indonesia untuk berlomba-lomba memberikan solusi bagi masalah keuangan dan perbankan Indonesia”, ungkapnya.
Sebelumnya, BRI telah melahirkan BRIBRAIN Academy, sebuah inisiatif untuk menggali potensi talenta digital Indonesia di bidang data science, ai, dan machine learning melalui berbagai kolaborasi dengan lembaga riset, universitas, dan komunitas.
Melalui BRIBRAIN Academy, BRI bekerja sama dengan Sharing Vision untuk penyelenggaraan Financial Data Challenge yang diproyeksikan dapat menstimulasi berbagai pihak industri untuk semakin menguatkan use cases terkait penggunaan Big Data, ai dan Machine Learning.
Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
Sementara itu, Chairman Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Dimitri Mahayana juga menjelaskan, berdasarkan risetnya terkait Big Data, 22% dari perusahaan di Indonesia merasa butuh untuk menerapkan inovasi-inovasi dan teknologi Big Data dan ai.
“Namun, sebesar 30 persen dari perusahaan responden menyatakan mengalami kendala dalam mendapatkan SDM yang kompeten,” ujarnya.
Dalam kompetisi ini, peserta diberikan sejumlah masalah dan tantangan untuk dipecahkan solusinya melalui berbagai permodelan dalam pengelolaan Big Data, ai, dan Machine Learning.
Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
Salah satu tantangannya adalah mengklasifikasikan nasabah-nasabah dengan potensi churn atau berhenti menggunakan sebuah produk perbankan. Peserta diminta membuat model yang meliputi exploratory data analysis (eda), feature engineering, modelling model, dan evaluasi.
Dari kompetisi ini diperoleh tiga pemenang utama, yakni Andhika Widyadwatama, mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Brawijaya sebagai Juara 1, Rio Nur Arifin, mahasiswa Matematika Institut Teknologi Bandung sebagai Juara 2, dan Ahmad Sopian, mahasiswa Magister Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor sebagai Juara 3.
Selain sesi penjurian kompetisi, juga diberikan sharing session dari para pakar di bidang Big Data, ai, dan Machine Learning dari Indonesia dan internasional, yakni Muhammad Ghifary, Division Head Digital Banking Development & Operations BRI, Zulkaida Akbar, Nuclear Scientist dan Doktor Fisika dari University of Virginia, Wolfgang Jalma, ENgineer Smart Health Radar di Jorjin Tech, Inc., serta Sennoyodha Brennaf, peraih juara dunia di berbagai lomba startup di Inggris, Jepang, dan Australia.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar