Logo Sulselsatu

Ini Pesan Naoemi Octarina Saat Lepas Tenaga Gizi Pendamping dan Konselor Stunting

Asrul
Asrul

Rabu, 11 Mei 2022 20:46

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, menghadiri Pelatihan Tenaga Gizi Pendamping dan Konselor Stunting, di Hotel Claro Makassar, 9-14 Mei 2022. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelepasan para tenaga gizi pendamping dan konselor stunting ke 240 desa lokus.

Kepada para tenaga gizi pendamping dan konselor stunting, Naoemi berpesan agar mereka menerima materi secara maksimal. Sehingga, saat mereka bertugas di lapangan, bisa melakukan transfer knowledge kepada semua stakeholder.

“Tugas terberat adalah bagaimana mengubah paradigma dan mainset para orangtua, sehingga ilmu yang didapatkan bisa diimplementasikan dengan baik,” kata Naoemi.

Baca Juga : Bupati Gowa Dikukuhkan Jadi Bunda PAUD, Literasi dan Bunda Forum Anak

Ia berharap, setelah program ini, tidak ada lagi kasus stunting. Dan Aksi Setop Stunting yang digalakkan Pemprov Sulsel ini bisa berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Naoemi juga meminta Ketua PKK Kabupaten Kota, Kecamatan, Desa dan Kelurahan, untuk ikut memonitoring program ini. Ia juga berharap, ada contact center yang bisa dihubungi masyarakat, ketika menemukan kasus stunting.

Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Bachtiar Baso, mengatakan, stunting merupakan persoalan serius. Di Sulsel, hasil studi SSGI tahun 2021, prevalensi balita stunting 24,4 persen, sedangkan menurut aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) 9,08 persen. Angka ini menurun dari tahun 2019, yang mencapai 30,6 persen.

Baca Juga : Jambore PKK dan Expo UMKM, Naoemi Octarina Ingatkan Kader Kerja Cerdas, Ikhlas, dan Tuntas

“Stunting harus jadi perhatian khusus karena dapat menghambat intelegensia anak, kecerdasan, dan produktifitas mereka. Stunting ini disebabkan rendahnya asupan gizi, belum optimalnya layanan kesehatan untuk ibu, hingga kurangnya akses air bersih dan sanitasi,” terangnya.

Pemprov Sulsel, lanjutnya, mencanangkan program penurunan stunting, melalui Aksi Setop Stunting. Pada tahun 2021 lalu, dilakukan di 155 desa di Kabupaten Enrekang dan Bone, sedangkan tahun ini jangkauannya lebih luas di 240 desa di 24 kabupaten kota.

“Lokusnya adalah 10 desa tertinggi stunting di masing-masing kabupaten kota. Kita lakukan penempatan tenaga gizi pendamping dan konselor gizi. Mereka fokus pada penurunan stunting di desa melalui transfer knowledge ke seluruh stakeholder yang ada di desa,” jelasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Otomotif11 Mei 2025 19:05
Fazzio Modifest 2025 Bakal Berlangsung di TSM Makassar 28 Mei Mendatang
PT Suracojaya Abadimotor (SJAM), main diler sepeda motor Yamaha untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) kembali menyelenggarakan Fazzio ...
Sulsel11 Mei 2025 18:58
Bupati Husniah Kunjungi Masyarkat Miskin Ekstrem, Tinjau Proses Pembangunan Bedah Rumah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus berkomitmen dalam mewujudkan Gowa yang semakin sejahtera....
Ekonomi11 Mei 2025 18:11
Kredit Produktif Masih Dominasi Penyaluran Kredit di Sulsel Posisi Maret 2025
Kredit produktif masih penyaluran kredit di Sulsel pada triwulan pertama 2025. Porsinya mencapai 57 persen dengan total Rp89,39 triliun selama year-on...
Ekonomi11 Mei 2025 17:31
Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Tangguh Ini Dirikan Kelompok Wanita Tani di Kaki Gunung Ciremai
SULSELSATU.com, KUNINGAN – Dari sebuah desa kecil di kaki Gunung Ciremai, terselip sebuah cerita yang bertumpu pada perjuangan tiada lelah. Hayanah,...