Logo Sulselsatu

Vaksinasi Lansia Belum Capai Target, Makassar Masih Berlakukan PPKM

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Rabu, 25 Mei 2022 21:07

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kota Makassar masih perpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Keputusan ini lantaran vaksinasi lansia dosis 1 belum memenuhi target pemerintah pusat atau masih di bawah 60 persen.

Bahkan capaian vaksinasi lansia ini yang terendah dibanding kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Kota Makassar saat ini capaian (vaksinasi dosis 1) lansianya itu paling rendah di Sulawesi Selatan,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Adi Novrisa, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga : PPKM Level 3 Diperpanjang, Puskesmas Mangasa Fokus Kejar Target Vaksinasi Lansia

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sulsel hingga 24 Mei 2022 dilaporkan persentase vaksinasi lansia dosis 1 di Kota Makassar baru 50,95 persen. Di atas Makassar, ada Kabupaten Sidrap yang juga masuk PPKM level 3 dengan capaian vaksinasi lansia dosis 1 di angka 55,03 persen.

Dinkes Makassar pun terus mendorong capaian vaksinasi lansia. Apalagi hal tersebut menjadi indikator penentuan status PPKM oleh pemerintah pusat.

“Arahan Ibu Kadis (Kesehatan) itu, kita diperintahkan untuk secepatnya (meningkatkan cakupan vaksinasi lansia), karena kita memang sudah ketinggalan,” tambahnya.

Baca Juga : Pemkot Makassar Harap Target Vaksinasi Lansia Dikurangi, Kemenkes: Usulan Itu Belum Memungkinkan

Diketahui Makassar masih bertahan di status PPKM level 3 sebagaimana ditetapkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 27 Tahun 2022. Aturan ini berlaku 24 Mei hingga 6 Juni 2022.

“Jadi, Kota Makassar berdasarkan instruksi Mendagri terakhir, digolongkan kepada level 3,” ujarnya.

Status tersebut lantaran terhambat vaksinasi lansia dosis 1 yang masih kurang 60 persen. Sementara capaian total vaksinasi dosis 2 yang juga jadi indikator penetapan status PPKM sudah melebih target minimal 45% yang ditetapkan Pusat, atau terealisasi 76,29 persen.

Baca Juga : Target Vaksinasi Lansia Kota Makassar Dianggap Tinggi, Dinkes Pertanyakan Data Pemerintah Pusat

“Nah, di sini sebenarnya agak rancu. Mengapa? Karena dosis 2 Kota Makassar itu sudah 75 persen, (meskipun) dosis lansia memang masih di bawah 60 persen. Jadi, kalau berdasarkan data dan faktor tersebut, semestinya kota Makassar itu berada di level 2,” bebernya.

Adi mengungkapkan, hal ini sudah dikonsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar status PPKM bisa direvisi ke level 2. Atas dalih total vaksinasi dosis 2 di Kota Makassar mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Hal ini juga sudah kita konsultasikan ke Kemendagri tentang hal ini, kenapa bisa? Karena salah satu persyaratan, yaitu (vaksinasi) dosis 2 itu parameternya sudah bagus,” bebernya.

Baca Juga : Dinkes Kota Makassar Lakukan Lobi Ke Pusat, Tidak Jadikan Vaksinasi Lansia sebagai Indikator Status PPKM

Dari hasil konsultasi Kemendagri tersebut, belakangan tracing dan testing Covid-19 yang rendah juga dijadikan indikator sehingga Makassar masih di PPKM level 3. Namun pihaknya beralasan tracing dan testing minim karena kasus harian Covid di Makassar saat ini sudah menurun, hingga menyentuh angka nol.

“Kalau (kasus harian Covid) sudah mencapai nol, kan otomatis kita tidak menemukan kasus. Tidak ada kasus, otomatis tracing dan testing itu juga tidak ada. Jadi tidak bisa kita tingkatkan,” urainya.

Kendati begitu, pihaknya akan tetap mengupayakan mencapai target yang ditetapkan Pusat agar status PPKM Makassar mengalami perbaikan. Walaupun meningkatkan capaian vaksinasi lansia diakui cukup sulit.

Baca Juga : Tepis Makassar PPKM Level IV, Wali Kota Makassar Tegaskan Itu Hoax

“Memang kendala terbesar dari lansia kita, adalah banyaknya lansia kita yang mempunyai penyakit komorbid, dalam hal ini adalah tekanan darah tinggi. Pada saat dilakukan tensi, tekanan darahnya tinggi, nah otomatis tidak bisa dilakukannya vaksinasi,” tuturnya.

Lansia yang punya komorbid dengan hipertensi pun dikawal khusus. Misalnya diberi obat dengan harapan tekanan darah tinggi bisa menurun dan bersyarat untuk divaksin.

“Saat kita kumpulkan kembali lansia-lansia kita ini. Mudah-mudahan komorbidnya dalam hal ini hipertensinya sudah bisa diturunkan, dan sudah bisa dilakukan vaksinasi,” tandasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Penulis : Vera Ramdhani
Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Ekonomi23 Oktober 2024 10:52
Keripik Pisang Bakauheni Melesat, Berkat Dukungan Pemberdayaan BRI
SULSELSATU.com, BAKAUHENI – UMKM di Bakauheni, Lampung, kini merasakan dampak positif dari program pemberdayaan BRI. Salah satu contoh nyata adalah ...
Politik23 Oktober 2024 10:20
Ketua Yayasan Almunawwarah Tegaskan Kualitas dr Ulfah-MHG: “Siap Menangkan di Pilkada Barru
SULSELSATU.com, BARRU – Di tengah terpaan isu miring yang ditujukan ke Paslon 2 dokter Ulfah-MHG, tak membuat dukungannya melemah. Sebaliknya ju...
Aneka23 Oktober 2024 10:00
Member Komunitas Toyota Makin Untung dengan Kartu Tanda Anggota
Komunitas otomotif Toyota Owners Club (TOC) Celebes Kalla Toyota mengumumkan peluncuran program Kartu Tanda Anggota komunitas TOC...
Video22 Oktober 2024 23:30
VIDEO: Jokowi Santap Sate Kambing Bersama Ibu Iriana
SULSELSATU.com – Mantan Presiden Joko Widodo mengunggah momen makan berdua bersama Iriana Jokowi. Dalam video tampak mantan Presiden Jokowi Maka...