SULSELSATU.com, MAKASSAR – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) kembali menerjunkan tim khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) untuk memelihara Jaringan Tegangan Menengah (JTM) tanpa padam.
PLN menurunkan 6 tim PDKB yang beranggotakan total 70 petugas. Tim PDKB sendiri bertugas untuk memelihara Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan tegangan 20.000 Volt tanpa padam, dengan 2 metode yaitu sentuh langsung dan berjarak.
Senior Manager Perencanaan PLN UIW Sulselrabar, Widodo menjelaskan tim PDKB dapat bekerja memelihara jaringan 20.000 Volt bahkan dengan cara menyentuh langsung jaringan bertegangan yang menggunakan peralatan khusus dan patuh terhadap SOP.
Baca Juga : Banjir Makassar, PLN Padamkan Aliran Listrik di Sejumlah Titik
“Tujuannya adalah untuk tetap menjaga kontinuitas pasokan listrik tanpa padam demi kenyamanan pelanggan saat beraktifitas. Pekerjaan pemeliharaan oleh tim PDKB memberikan keuntungan baik bagi pelanggan maupun PLN sendiri,” tegasnya.
Widodo merinci selama tahun 2021 sampai dengan bulan Mei 2022, seluruh Tim PDKB PLN UIW Sulselrabar telah menyelamatkan 3,3 juta kilo Watt Hour (kWh) setara dengan Rp 3,8 miliar.
Dalam rangka Bhakti PDKB ini seluruh tim dikonsentrasikan untuk memelihara jaringan tanpa padam di 90 titik lokasi yang berada di Kota Makassar dan sekitarnya.
Baca Juga : PLN Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan, Wujud Apresiasi Pelanggan
Sementara itu, Manager PLN UP3 Makassar Selatan, Raditya Hari Nugraha berpesan kepada seluruh tim agar dalam pelaksanaan Bakti PDKB Tim tetap mengikuti SOP yang sudah di implementasikan setiap saat.
“Kegiatan bakti PDKB merupakan salah satu bentuk untuk mencegah potensi gangguan yang bertujuan untuk menjaga pasokan listrik yang andal,” ujar Raditya.
Saat ditemui salah seorang personel tim PDKB dari UP3 Makassar Selatan, Fadil menuturkan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari tim PDKB.
Baca Juga : Menuju Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Bakal Siapkan Layanan Charging Station Terintegrasi di Tiga Provinsi
“Pekerjaan kami cukup beresiko dan menantang, walaupun sebagian besar masyarakat mungkin tidak mengetahui resiko profesi kami tetapi kami yakin dengan menggunakan peralatan yg aman dan disiplin patuh terhadap SOP maka resiko tersebut bisa kita hilangkan maka pekerjaan kami memiliki nilai ibadah yang besar dan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar