Lindungi dari Keausan, Naik ke Atas Candi Borobudur Pakai Sendal Khusus
SULSELSATU.com – Menjaga bagunan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, pengelolab menyediakan sendal khusus (upanat) untuk melindungi bangunan candi dari keausan akibat beban wisatawan.
“Upanat itu sebuah proteksi, di mana nanti pengunjung bisa masuk ke candi itu dibekali dengan sandal khusus yang bisa melindungi candi dari keausan,” kata Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Hetty Herawati, mengutip laman resmi Kementerian BUMN, Kamis (9/6/2022).
Kepala Auditor PT TWC, Aryono Hendro menjelaskan, desain dan bahan sendal khusus ini dibuat melalui riset yang dilakukan oleh tim konservasi pada relief candi.
“Jadi sandal itu memang didesain sedemikian rupa oleh teman-teman ahli konservasi melalui riset, berdasarkan pada relief yang ada di Candi Borobudur,” kata Aryono.
“Dari beberapa material yang ramah terhadap batu itu adalah spons seperti pada sandal jepit, lalu di atas spons akan dilapis dengan daun mendong, atau yang biasa digunakan oleh orang Jawa untuk membuat tikar,” lanjutnya.
Material yang dianggap ramah, seperti spons dan daun mendong memang bertujuan untuk meminimalisasi tekanan dan keausan pada batu Candi. Walaupun begitu, Aryono masih terus melakukan riset untuk mendapatkan alternatif terbaik.
“Bahannya masih mencari opsi terbaik. Kami akan terus mengadakan riset, karena kalau nantinya memakai daun mendong, ketersediaan bahannya kurang, tentunya kita harus mencari bahan lain yang green juga,” ujarnya.
Untuk produksi, masyarakat sekitar menjadi pelaku utama untuk produksi dan menyediakan stok sendal khusus ini. Waktu untuk penggunaan sendal khusus ini belum dipastikan kapan akan diberlakukan.
“Semua bertanya-tanya, cuma belum ada waktu pasti karena banyak yang harus kami siapkan, selain sandal, kami harus riset lagi, termasuk aturan-aturannya yang akan mengacu keputusan pemerintah,” kata dia.
Aryono menerangkan, apabila program ini sudah beres, harga paket untuk naik ke Candi Borobudur sudah termasuk sendal.
“Sandalnya wajib dibawa pulang oleh wisatawan, atau nanti kita juga akan menyediakan tempat untuk sandal yang telah selesai digunakan, agar tidak menimbulkan masalah baru berupa sampah,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News