Logo Sulselsatu

Petani Binaan PT Vale Kembali Panen Beras SRI Organik

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 13 Juni 2022 17:26

Panen raya padi SRI Organik PT Vale di lahan milik Yusuf Ukasa berlokasi di Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (dok. PT Vale)
Panen raya padi SRI Organik PT Vale di lahan milik Yusuf Ukasa berlokasi di Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (dok. PT Vale)

SULSELSATU.com – Petani binaan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik PT Vale Indonesia Tbk kembali melakukan panen raya, Sabtu (11/06) kemarin.

Panen raya kali ini dilakukan di lahan milik Yusuf Ukasa (53) yang berlokasi di Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sejumlah pejabat pemerintah turut hadir dan ikut memanen padi SRI Organik bersama perwakilan PT Vale pada lahan seluas 0,15 Hektar (Ha) milik Yusuf. Panen tersebut adalah kali kedua di musim pertama sejak Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) unggulan ini dimulai pada November 2021.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Yusuf mengaku puas dengan pola pertanian SRI Organik hasil pembinaan dari PT Vale. Menurutnya, produktivitas sawahnya bisa mencapai 4,8 Ton/Ha. Jumlah itu lebih baik ketimbang pola konvensional yang hanya sebesar 3,04 Ton/Ha.

“Saya berterima kasih kepada PT Vale karena telah menghadirkan program pertanian ini dengan kolaborasi bersama Pemda Morowali dan Yayasan Aliksa sebagai pendamping di lapangan. Kami para petani jadi sadar akan pentingnya SRI Organik demi keberlanjutan pangan sehat bagi masyarakat,” ujar bapak lima anak ini.

Dia menerangkan, dengan program SRI Organik, ekosistem pertanian dapat terpelihara. Hasilnya pun sangat menjanjikan daripada sistem konvensional yang selalu bergantung pada ketersediaan pupuk kimia dan pestisida. “Kami sangat puas,” imbuh Yusuf.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Mendukung Transisi Energi Bersih di COP29

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Morowali, Abdul Muttaqin Sonaru mengatakan, pola pertanian SRI Organik yang diberikan PT Vale lewat pembinaan PSRLB dapat jadi rujukan untuk para perusahaan lain dalam menerapkan sosial PPM.

“Pengembangan metode SRI Organik adalah pilihan tepat bagi pemerintah dan mungkin bisa jadi rujukan bagi yang lain. Mari kita sama-sama ikhtiar untuk mensukseskan program ini. Dengan begitu ekosistem pangan bisa berkelanjutan berbasis pada pemberdayaan masyarakat,” kata Muttaqin.

Menurutnya, PT Vale dengan program PSRLB adalah sentuhan yang tepat untuk kebutuhan dasar masyarakat. Tidak sekadar memberikan bantuan fisik berupa nominal uang, tetapi didampingi dan diberikan penguatan guna peningkatan sumber daya manusia dalam mengelolah usaha pertanian.

Baca Juga : PT Vale dan GEM Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero, Disaksikan Presiden Prabowo Subianto

Dia mengaku, kehadiran PT Vale dengan program PSRLB di Blok Bahodopi merupakan anugerah yang membantu meringankan beban pemerintah khususnya dinas pertanian dalam melakukan pembinaan dan pendampingan secara langsung kepada petani.

“Sehingga para petani tidak lagi bergantung pada produk instan yang berbahan kimia. Petani jadi lebih mandiri dengan metode SRI Organik,” ujar Muttaqin.

Sementara itu, Senior Manager External Relation Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin berharap, tetap terjalin sinergi dan kolaborasi penuh dengan pemerintah dan masyarakat lainnya untuk sama-sama menyukseskan program PSRLB ini. Sehingga masyarakat tani Kabupaten Morowali menjadi ahli dalam pengelolaan pertanian organik.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

“Panen ini bertepatan dengan momen Hari Lingkungan Sedunia Melalui program PSRLB, kita menjadi bagian untuk menyelamatkan lingkungan dalam hal ini tanah, yang selama ini mungkin menurun kualitasnya akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan,” ungkap Asriani.

Program PSRLB mengedepankan prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional. Tiga kawasan tersebut yakni, kawasan wilayah kerja, wilayah peran dan wilayah sosial. Pendekatan yang diambil adalah belajar dari pengalaman dan menjalani proses belajar secara alamiah dengan mengalami, mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan.

“Kami berharap program ini bisa memberikan nilai tambah bagi petani. SRI Organik ini banyak memberikan manfaat tidak saja terhadap lingkungan, tapi juga bisa meningkatkan ekonomi petani,” tuturnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...