SULSELSATU.com – Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) Makassar tahun 2022 tingkat SD/SMP untuk jalur zonasi mendapat kegagalan sistem dimana salah satu peserta baru yang memiliki titik koordinat atau titik tempat tinggal berada di Afrika hingga Antartika.
Sistem zonasi sekolah adalah salah satu jalur penerimaan siswa baru berdasarkan pada zona tempat tinggal.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar Muhyiddin menerangkan memang benar bahwa ada sekolah yang melakukan kesalahan menempatkan zona tempat tinggal rumah siswa baru di luar makassar lebih tepatnya di Afrika-Antartika.
Baca Juga : VIDEO: Kebakaran Hebat di Nusa Tamalanrea Indah Makassar, Satu Unit Rumah Ludes Terbakar
“Operator sekolah di TK/RA dan di SD/MI meletakkan koordinat rumah siswa pada lintang -0,0000000000 dan bujur 0,0000000 sehingga terdapat sekumpulan siswa yang tinggal pada lokasi koordinat lintang dan bujur di luar wilayah Kota Makassar, seperti di Afrika dan Antartika,” ungkap Muhyiddin.
Dia menerangkan bahwa mereka menerima laporan dari PPDB Maklassar terkait titk koordinat yang di berikan tidak tepat lokasi rumah dari tempat pendaftaran calon siswa baru.
“Operator sekolah di TK/RA dan di SD/MI meletakkan koordinat rumah siswa di lokasi sekolah asal, sehingga terdapat sekumpulan siswa yang tinggal pada lokasi koordinat lintang dan bujur yang sama,” ujar dia.
Baca Juga : VIDEO: Aksi Jambret Terjadi di Jalan Malengkeri III Zchar VI Makassar
Sejak awal sistem ini digunakan Muhyiddin mengatakan bahwa sering bermasalah seperti kegagalan akses dan sebagainya, Muhyiddin berharap kerjasama orang tua dengan pihak sekolah untuk memperhatikan sistem dengan baik, dan perkembangan sistem jalur zonasi kita serahkan kepada tim IT PPDB.
“Pada saat ini, perbaikan koordinat lintang dan bujur diserahkan secara mandiri kepada orang tua, sehingga orang tua calon pendaftar dapat menentukan dengan jelas letak lokasi rumahnya. Selanjutnya divalidasi oleh operator sekolah tempat mendaftar, dan disetujui oleh tim operator Dinas Pendidikan Kota Makassar,” ucap Muhyiddin.
Untuk jumlah pendaftaran jalur zonasi sekolah, Disdik Kota Makassar melaporkan hingga per tanggal 21 Juni 2022 pukul 13:00 WITA, total pendaftaran PPDB Makassar SD/SMP sebanyak 13.584 orang, dan sebagian diantaranya telah tervalidasi oleh sekolah berjumlah 6.101.
Baca Juga : VIDEO: Panjangnya Antrean Jerigen untuk Isi Air Bersih di Makassar
“Kelambatan validasi banyak disebabkan oleh kehati-hatian operator sekolah dalam memberikan validasi terkait pengisian dan perubahan data sudah dilakukan pula secara mandiri oleh orang tua pendaftar,” tuturnya.
Muhyiddin mengatakan pihaknya telah mengimbau tim IT dan operator sekolah untuk mengantisipasi segala bentuk laporan orang tua terkait kendala PPDB SD/SMP. Dia juga mengingatkan kepada pihak tim IT dan operator sekolah bahwa masih banyak orang tua yang masih belum terlalu akrab dengan sistem jalur zonasi sehingga butuh pendampingan secara intensif dan penuh kesabaran.
“Kami sudah perintahkan tim IT dan operator untuk mengantisipasi kesalahan serta merespon cepat pengaduan orang tua siswa karena masih banyak orang tua mengadu terkait kurang pemahaman IT. Jadi saya minta kepada seluruh operator sekolah untuk membantu dan melayaninya,” tegas Muhyiddin.
Baca Juga : Warteg Rindu Rumah Hadir di Makassar, Mengobati Kerinduan Masakan Ibu
Sebagai informasi pendaftaran PPDB Makassar tingkat SD/SMP untuk penerimaan jalur zonasi dibuka sejak 20-24 Juni 2022. Selanjutnya akan disusul pengumuman pada 25 Juni, lalu pendaftaran ulang yang dijadwalkan 25-28 Juni 2022.
Pada hari pertama server PPDB sempat mengalami down hingga Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pamanto meminta manajemen pendaftaran PPDB Makassar 2022 diatur lebih baik lagi.
“Saya selalu sampaikan, manajemen yang harus diperbaiki. Karena kalau (pendaftar) serentak, biar server di mana juga jebol,” beber Danny.
Baca Juga : VIDEO: Peluncuran New Fortuner 2024 di Makassar
Wali Kota Makassar akan turut mendampingi dan mengawasi jalanya PPDB Makassar tingkat SD/SMP jalur zonasi.
“Itu insya Allah kita jaga ini. Masa ada orang tinggal di kelas titik koordinatnya, tidak masuk akal itu. Ini kita, ini yang saya konsen ini, menjaga itu. Jadi mengawasi tentang domisili itu,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar