SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pertamina menghadirkan aturan baru dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar. Setiap masyarakat yang ingin membeli Pertalite dan Solar harus mendaftar terlebih dahulu di aplikasi MyPertamina.
Selain mendaftar di MyPertamina, konsumen juga bisa melakukan pendaftaran melalui website https://subsiditepat.mypertamina.id/. Dengan begitu, masyarakat akan mengetahui apakah mereka termasuk dalam kategori yang bisa membeli Pertalite dan Solar.
Menanggapi aturan baru tersebut, masyarakat yang ditemui secara acak merasa peraturan tersebut mempersulitkan masyarakat untuk beli bensin. Aturan ini dianggap sulit bagi masyarakat yang tidak memakai android atau tidak paham menggunakan teknologi saat ini.
Baca Juga : PT Vale Indonesia Pakai HVO untuk Operasional Alat Berat
Salah seorang warga Makassar yang ditemui Sulselsatau.com, Komang Ayu Budi Utami mengatakan aturan ini akan lebih mempersulit masyarakat. Apalagi menurutnya, tidak semua masyatakat yang beli BBM memakai ataupun paham pakai android.
“Sebenarnya aturan itu menyulitkan. Apalagi di Indonesia itu masyarakatnya beragam, berbeda usia dan karakter. Bagaimana dengan tukang bentor dan supir pete-pete yang tidak pakai android, apa solusi yang diberikan,” jelasnya, Jumat, (1/7/2022).
Komang juga mengakui tujuan dibalik aturan ini untuk membatasi pembelian BBM subsidi agar tepat sasaran adalah baik. Namun, ke depannya jika benar akan diterapkan di Sulawesi Selatan (Sulsel) harus diberikan solusi untuk masyarakat yang tidak punya atau tidak paham memakai android.
Baca Juga : Pompa Air Konversi BBG Jaga Produksi Pertanian Warga Palompong di Tengah Hantaman Kemarau
“Kan untuk masyarakat miskin jadi tidak semua masyarakat miskin punya android jadi diberikan solusi. Bagaimana masyarakat kalau tidak punya android, jadi harus ada uji coba di lapangan untuk memperlihatkan seperti apa kalau beli bensin agar bisa paham,” katanya.
Hal senada juga diutarakan mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Sri Wahyuni mengatakan, beli BBM nanti akan makin sulit, karena tidak semua sekarang.
“Susahnya beli bensin. Ribet. Bagaimana kalau kita tidak ada kuota, terus bagaimana nanti prosesnya, harus ada sosialisasi dulu agar bisa paham,” tuturnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar