Partai Ummat Sulsel Kesulitan Susun Struktur Kepengurusan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – DPW Partai Ummat Sulsel kesulitan menyusun struktur. Partai baru ini mengaku sempat bongkar pasang struktur.
Juru Bicara DPW Partai Ummat Sulsel, Syahruddin Yasen mengaku sebagai partai baru, Partai Ummat punya banyak tantangan dan hambatan. Khususnya dalam pengumpulan KTP dan KTA.
“Itu kekurangan yang masih jalan di DPD-DPD. Apalagi dengan maraknya partai baru kita mengalami tantangan karena masyarakat bayak dilamar partai lain. Ibaratnya ada perebutan,” katanya, Minggu (3/7/2022).
Kondisi ini kata dia, itu sempat membuat dinamika dalam menyusun kepengurusan. “Kami sempat bongkar pasang pengurusan. Tadinya siap, lalu kembali tidak siap lagi. Kemudian muncul lagi kepengurusan yang lebih siap dan lebih bagus,” katanya.
“Jadi ada beberapa penggantian. Tapi kami kira ada hikmahnya, karena ada dinamika,” sambung Syahruddin.
Meski demikian, Partai Umat Sulsel tetap optimis untuk bisa ikut berkontestasi di Pemilu 2024. Saat ini, Sulsel diakui tengah progres mengisi Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) pemilihan umum 2024 untuk seluruh DPD Sulsel.
Progres tersebut kata Syahruddin ditargetkan rampung 100 persen pada pekan ketiga Juli, mendatang.
“Karena ini rata-rata DPD yang sudah masuk di Sipol sudah mencapai 65-70 persen. Dengan demikian kami siap menyongsong perhelatan akbar,” katanya.
Sembari menyiapkan untuk lolos verifikasi, partai pecahan PAN itu juga tengah menyiapkan pencalegan. Di Sulsel, disebut sudah banyak tokoh yang bakal menjadi jagoan Ummat di pileg.
Tokoh-tokoh itu diakui kebanyakan dari mantan pengurus PAN yang siap maju. Baik bacaleg provinsi, maupun DPR RI.
“Apalagi caleg kabupaten dan kota lebih siap lagi karena rata-rata ketua adalah eks ketua wakil DPR PAN dan Ketua DPD PAN. Seperti di Sinjai, Takalar, dan Selayar. Bone mantan ketua PDIP,” bebernya.
Terkait dukungan di Pilpres 2024, Syahruddin mengatakan hingga saat ini belum ada instruksi dari DPP. Namun DPW Sulsel, Syahruddin mengatakan untuk saat ini lebih ke Anies Baswedan.
“Sulsel hanya melihat fenomena pergerakan siapa yang punya frekuensi yang sama untuk pengalaman menegakkan keadilan dan melawan kezaliman. Dia (Anies) dambaan kita untuk menyelamatkan bangsa ini,” katanya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News