Gerakan Partai Berkarya di Sulsel “Mati Suri”, Pengamat Sebut Sulit Bersaing di 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) , Sukri Tamma menyebut Partai Berkarya sulit bersaing pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Utamanya di Sulawesi Selatan. Pasalnya partai ini belum memperlihatkan kinerja di masyarakat.
Sukri menjelaskan, kans Partai Berkarya tentu akan sangat terkait dengan beberapa aspek yang harus dapat dipenuhi. Aspek pertama terkait dengan upaya untuk meningkatkan image partai politik di mata masyarakat apalagi harus bersaing dengan partai politik yang sudah mapan selama ini.
Sebagai partai politik yang dianggap cukup baru, Partai Berkarya tentu punya pekerjaan rumah untuk memastikan agar popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat terhadapnya berada pada level yang diinginkan untuk dapat bersaing pada pemilu 2024 mendatang.
“Hal ini tentu bukan pekerjaan yang mudah, mengingat selain dianggap pendatang baru, sejauh ini Partai Berkarya belum cukup terlihat kinerjanya sebagai partai politik yang selama ini sudah dimiliki oleh partai politik yang telah lama eksis,” ujar Sukri ketika dihubungi awak media, Senin (11/7/2022).
Lanjut Sukri, Partai Berkarya harus dapat melakukan upaya cepat. Salah satunya dengan merekrut kader-kader atau mengusung para calon legislator pada berbagai tingkatan dari orang-orang yang selama ini dianggap sudah cukup memiliki popularitas yang baik serta diharapkan sudah memiliki track record yang baik. Hal ini dibutuhkan mengingat untuk dapat bersaing pada pemilu mendatang.
“Partai Berkarya harus dapat berebut potensi suara rakyat dengan partai-partai politik lama yang selama ini telah berhasil meloloskan kadernya pada berbagai posisi legislatif. Ini artinya Partai Berkarya harus dapat meraih para tokoh yang dapat menarik simpati dan dukungan rakyat.
“Artinya, Partai Berkaya harus memiliki kader yang secara personal memiliki nilai jual untuk menutupi kelemahan saat ini, sebagai partai politik pendatang baru dibandandingkan dengan partai politik yang telah lama,” katanya.
Hal lain kata Sukri, tentu adalah kemampuan seluruh pengurus dan kader Partai Berkarya untuk bekerja dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga memiliki potensi untuk dapat dipilih.
Berbaga hal tersebut tentu harus ditopang dengan kemampuan sumber daya lainnya untuk memastikan agar kinerja partai dapat dilaksanakan secara maksimal. Dengan gambaran ini, akan sulit bagi Partai Berkarya untuk dapat bersaing dengan baik pada pemilu 2024 mendatang jika tidak segera menyiapkan hal-hal tersebut.
“Karena pada akhirnya, pilihan dan dukungan masyarakat yang nantinya akan dapat memastikan eksis tidaknya sebuah partai politik,” demikian Sukri.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News