SULSELSATU.com, MAKASSAR – Forum Aliansi Pemerhati Golkar melakukan demonstrasi di Kantor DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Jalan Bontolempangan, Jumat (22/7/2022).
Koordinator aksi, Fadli Bhakti mengatakan, aksi ini memprotes kepemimpinan Taufan Pawe dan meminta Airlangga untuk mencopot Taufan Pawe sebagai ketua Golkar Sulsel.
Partai Golkar merupakan partai besar dan pemenang pemilu di Sulsel, kekuatan Partai Golkar terletak pada kekuatan organisasi, militansi kader/pengurus serta kemampuan managerial dan ketokohan para pemimpinnya.
Baca Juga : Waketum Golkar Nurdin Halid Bicara Peluang Kotak Kosong di Pilgub Sulsel
“Namun, hal tersebut sama sekali tidak tercermin pada kepemimpinan Bapak Taufan Pawe sebagai Ketua DPD I Partai Golkar pada periode ini,” kata Fadli.
Menurutnya, soliditas dan solidaritas pengurus dan kader Partai Golkar sedikit demi sedikit mulai luntur oleh kepemimpinan Taufan pawe yang arogan, otoriter serta memecah belah pengurus dan kader.
“Pengambilan keputusan Taufan Pawe sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan dilakukan dengan semena-mena, bahkan menabrak aturan-aturan dan mekanisme organisasi dimana pengambilan-pengambilan keputusan yang sedianya dilakukan melalui mekanisme rapat pleno, hanya diputuskan melalui rapat-rapat terbatas yang melibatkan segelintir pengurus saja, dan dilakukan secara diam-diam,” katanya.
Baca Juga : Rusdi Masse dan Nurdin Halid Berpotensi Paketkan NasDem-Golkar di Pilwali Parepare
Dia menambahkan, seluruh Ketua DPD II Partai Golkar kabupaten/kota dipecat tanpa melalui mekanisme rapat pleno, kemudian mengangkat pelaksana tugas juga tidak melalui rapat pleno.
Fadil melanjutkan bahwa, Taufan juga melakukan mutasi di Fraksi dan AKD di DPRD Sulawesi Selatan, tanpa melalui rapat pleno, dan melakukan kegiatan-kegiatan partai yang hanya melibatkan segelintir pengurus DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
“Ini menunjukkan sikap arogansi, otoriter dan pelanggaran terhadap AD/ART, Juklak dan PO Partai Golkar,” tegasnya.
Baca Juga : Nurdin Halid Restui Seto Maju di Pilwali Makassar, Nurhaldin Bakal Dapat Tugas Khusus
Kata dia, sejak di SK kan oleh DPP sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, tidak sekalipun Taufan Pawe melakukan konsolidasi pengurus DPD I Partai Golkar Sulsel.
Menurutnya, sepanjang sejarah kepemimpinan Partai Golkar di Sulawesi Selatan, Taufan Pawe adalah pemimpin terburuk sepanjang sejarah, dan ini harus dihentikan.
“Sikap ini membuat pengurus dan kader Partai Golkar terpecah, sesama pengurus saling bertikai, saling berkonflik. Berbagai masukan dan saran dari pengurus, senior, sesepuh bahkan pengamat dan akademisi tidak diindahkan oleh Bapak Taufan Pawe,” kata Fadli.
Baca Juga : Beredar Video Jemput Anies Saat Kampanye di Bone dan Barru, Nurdin Halid: Itu Hoaks
Fadli menyebut, Taufan pawe sengaja menanam bibit perpecahan di tubuh Golkar Sulsel, sengaja memecah belah pengurus dan kader, sengaja menghancurkan Partai Golkar di Sulawesi Selatan.
“Kami akan berdiri di barisan paling depan untuk menghadang itu. Ini harus dihentikan sampai disini demi kebesaran Partai Golkar di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
“Jika hal ini dibiarkan terus menerus terjadi, kami pengurus dan kader Partai Golkar tidak rela, tidak terima. Kami ingin mengembalikan marwah Partai Golkar yang lebih berwibawa, lebih disegani, terbuka dan demokratis,” sambungnya.
Baca Juga : Survei Pilgub Sulsel 2024 Beredar, Andi Sudirman Tertinggi, Nurdin Halid Kedua
Olehnya itu, pengurus dan kader Partai Golkar Sulsel menyatakan sikap:
1. Menyatakan Mosi tidak percaya terhadap Taufan Pawe sebagai ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
2. Meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bapak Airlangga Hartarto agar segera memberhentikan, mencopot dan memecat Taufan Pawe sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan.
3. Meminta Kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar segera mengangkat Pelaksana Tugas Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan yang dapat merangkul seluruh pengurus.
4. Kami menyegel, menguasai Kantor DPD I Partai Golkar mulai hari ini jumat 22 Juli 2022 sampai dengan tuntutan kami diterima.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar