Nilai Palsukan Dokumen, Taufan Pawe Siap Polisikan Kadir Halid

Nilai Palsukan Dokumen, Taufan Pawe Siap Polisikan Kadir Halid

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ribut-ribut dua kubu internal Partai Golkar di Kantor DPD I Kamis (21/7/2022) terus berlanjut.

Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan Taufan Pawe berencana melapor balik kubu Ketua Harian DPD I Kadir Halid cs ke Mapolda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar Selasa (26/7/2022) hari ini.

Taufan telah menunjuk kuasa hukum pengacara muda sekaligus dosen Hukum Universitas Muslim Indonesia Hasnan Hasbi.

Walikota Parepare itu akan melaporkan dua hal. Pertama dugaan pemalsuan dokumen atas surat undangan rapat pleno. Surat itu ditandatangai Ketua Harian Kadir Halid, dan Wakil Sekretaris DPD I Irwan Muin.

Taufan menilai, hanya ketua dan sekretaris yang punya wewenang menerbitkan surat dan memakai stempel Partai Golkar.

“Klient kami menilai ketua harian tidak berwenang untuk menerbitkan surat dan menggunakan stempel. Kita laporkan pemalsuan surat,” kata Hasnan Hasbi, Selasa (26/7/2022).

Hasnan mengatakan, pihaknya akan melaporkan Hadir Halid dan Irwan Muin sebagai pihak yang menerbitkan surat tersebut.

“Apalagi kalau misalnya surat itu didistribusi melalui soft copy melalui WA dan sebagainya, itu kena ITE,” kata Hasnan.

Kedua, Taufan ingin melaporkan dugaan pengrusakan Kantor DPD I Golkar Sulsel.
Kubu Taufan menilai, ada orang tak dikenal ingin masuk secara paksa ke Kantor DPD I Golkar Sulsel pada Kamis (22/7/2022) dini hari.

“Kita laporkan dugaan pengrusakan itu berdasarkan rekaman CCTV, ada orang tidak dikenal, dari malam hari kejadian Rabu malam mereka sudah ada,” katanya.

“Kami minta keluar, (tapi) mereka tetap menunggu depan pagar sekretariat, kejadinnya subuh. Dia lakukan pengrusakan, rusak gembok, rantai pagar dan pagar, karena mereka memindahkan pagar tidak sebagaimana fungsinya yang didorong,” katanya.

Hasnan mengatakan, OTK itu berlanjut mereka masuk ke pekarangan.
Berdasarkan penelurusan Hasnan dkk, orang-orang itu disebutkan tidak dikenali.

“Kita anggap bukan kader, apalagi jam 6 pagi bukan jam operasional sekretariat. Ditambah ada bodigar, dampingi pengurus Golkar mendobrak secara paksa ruangan rapat sampai ada rusak pintu rapat itu,” katanya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga