SULSELSATU.com, MAKASSAR – Peluang bisnis di sektor tranportasi menjadi pembahasan menarik di Startup Hunt 7 Mega Ecosystem of KALLA Group seri ketiga. Workshop tersebut mengusung tema ‘Kolaborasi Ekosistem Transportasi & Logistik Aktif Bersama Maju Bersama’ di Bikin-Bikin Creative Hub NIPAH Park.
CEO Kalla Transport & Logistics, Andi Muhammad Gunawan mengatakan, startup menjadi bagian penting dalam pengembangan bisnis saat ini. Tiga hal yang dibutuhkan pelaku startup ialah diferensiasi produk baru, membuka area baru dan tentunya memiliki database customer yang kuat.
“Pada Kalla Transport & Logsitcis, ada banyak bagian yang dapat kita kolaborasikan. Di logistik laut, saat ini kita punya kapal RoRo dan tugboat. Kita memang kuatnya di sini dengan layanan integrated logistics,” ungkapnya dalam workhsop yang berlangsung pada Kamis, (28/7/2022).
Baca Juga : Kalla Rescue Latihan Intensif Tingkatkan Keahlian Respon Tanggap Darurat Bencana
Ia menjelaskan, hampir seluruh brand kendaraan roda empat yang dikirim dari Jakarta ke Sulawesi dan Kalimantan didistribusikan oleh Kalla Transport & Logistics. Pada storage logistic, customer juga tak perlu memikirkan stock yard karena pada layanan Kalla Transport & Logistics juga sudah tersedia. Selain itu, ada pula fasilitas warehouse hingga cold storage.
Kemudian, pada land losgitic, layanan yang tersedia mulai dari car carrier, towing, self drive hingga racking container. Selain itu, ada pula layanan trucking hingga travel logistic.
“Kalau melihat City of Kalla Transport & Logistics memang ramai banget. Pada bisnis transport, ada fleet rent, retail rent, fleet management system dan used car. Khusus rental, kita memang lebih banyak ke model B2C sampai 80%,” sebut Gunawan.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Bersama LPPM Kalla Institut Hadirkan Program Pelatihan Pemberdayaan Pesantren Mandiri
Chief Strategy & Technology Officer Kalla Group, Achmad Soegiarto mengatakan, ekosistem transportasi dan logistik memang sangat menarik untuk dilirik. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah budaya digital pada bisnis tersebut ternyata masih minim.
“Berdasarkan riset yang kami dapatkan ialah sebesar 38 persen tantangan bisnis transportasi dan logistik masih terkendala modal untuk beralih ke digital. Logistik ini memang merupakan peluang dan tantangan. Yang kita pikirkan adalah jangan sampai platform-nya yang bikin orang dari luar lagi. Jadi, kita harus cepat,” ungkap Achmad Soegiarto.
Workshop series ini, KALLA juga menghadirkan salah satu local hero startup, Founder Helper Indonesia, Abdur Razak A. Ia menjelaskan, Helper Indonesia memiliki konsep bisnis mempertemukan orang yang membutuhkan bantuan dan orang yang siap membantu. Profil mitranya berbagai macam, dari mahasiswa hingga pekerja yang memiliki jadwal shifting di kantornya.
Baca Juga : Baruga Golf Skill Contest 2024 Sukses Digelar, Ajang Golfer Berkumpul Unjuk Kemampuan
Beragam orderan yang diperoleh Helper Indonesia, mulai dari pengiriman barang, membantu packaging hingga belanja.
“Orderan yang kami terima mencapai 150 per hari. Saat ini kita memang fokus pada model B2C, tetapi kita juga mulai merancang model B2B pada bisnis logistik,” ungkap Razak.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar