SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pada Juli 2022, Sulsel mengalami inflasi sebesar 1,12 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,33 persen. Kelompok Transportasi jadi pemicu terbesar dengan sumbangsih 3,48 persen.
Dari 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone di Sulsel, inflasi bulanan tertinggi dialami oleh Kota Makassar sebesar 1,25 persen. Dan, inflasi bulanan terendah oleh Kota Watampone yaitu sebesar 0,52 persen.
Sementara berdasarkan tahun kalender, inflasi Sulsel tercatat sebesar 4,07 persen (ytd), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,92 persen. Sementara itu, inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 4,99 persen (yoy).
Baca Juga : Inflasi Sulsel Bulan Agustus 1,77 Persen
“Inflasi bulanan di Sulsel utamanya disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Transportasi dengan inflasi masing-masing sebesar 1,53% dan 3,48% (mtm),” kata Kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana dalam keterangan resminya, Selasa, (2/8/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika inflasi bulanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memiliki andil inflasi sebesar 0,46 persen yang utamanya dipengaruhi oleh kenaikan bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah karena terbatasnya pasokan dan belum masuknya masa panen raya.
Sementara itu, inflasi bulanan pada kelompok transportasi memiliki andil inflasi sebesar 0,40 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan harga tarif angkutan udara seiring dengan kenaikan harga avtur dunia, peningkatan mobilitas masyarakat akibat libur sekolah/tahun ajaran baru, serta penyesuaian tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) oleh operator bandara.
Baca Juga : Jaga Inflasi Tetap Terkendali, Pemprov Sulsel Lanjutkan Langkah Intervensi
“Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan koordinasi untuk melakukan strategi pengendalian inflasi, utamanya melalui penjajakan Kerja sama Antar Daerah (KAD) baik intra provinsi Sulsel maupun dengan provinsi di luar Sulsel,” ujarnya.
Selain itu, kata Cik sapaannya, pemantauan pasokan dan harga serta operasi pasar juga dilakukan baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi. Ke depan, inflasi Sulsel diperkirakan terkendali seiring dengan upaya yang dilakukan oleh TPID dalam menjaga kestabilan harga baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar