Mahasiswa Angkatan ke-3 Kalla Institute Gelar Seminar Kebangsaan dan Nasionalisme sebagai Tugas Akhir

Mahasiswa Angkatan ke-3 Kalla Institute Gelar Seminar Kebangsaan dan Nasionalisme sebagai Tugas Akhir

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Mahasiswa angkatan ke-3 Kalla Institur menggelar seminar kebangsaan dan nasionalisme sebagai tugas akhir mata kuliah PKN. Seminar tersebut digelar di Auditorium SMA Athirah Kajolalido, Senin, (15/8/2022).

Seminar kebangsaan tersebut menghadirkan 3 pemateri yang mewakili bidang masing-masing seperti praktisi pendidikan, pemerintahan, dan perwakilan masyarakat.

Topik yang diangkat adalah restorasi semangat nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemateri yang dihadirkan adalah Kepala Kesbangpol Kabupaten Maros Kamaluddin Nur, Anggota DPRD Provinsi Andi Januar Jaury, dan Kepala sekolah SMA Islam Athirah Kajolalido Tawakkal Kahar.

Andi Januar Jaury mengatakan, optimalisasi nilai nilai kebangsaan memang harus dimulai dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Setelah itu, para pelajar dan mahasiswa inilah yang akan bawa ke tatanan kehidupan bermasyarakat.

“Sebagai otoritas pengambil kebijakan, kami mencoba meramu di tingkat regional dalam menguatkan Pancasila secara khusus dan 4 pilar dalam skema wawasan kebangsaan. Anak muda tentu harus mengambil peran yang banyak dalam mewujudkan nilai nilai Pancasila saat ini,” ujarnya

Ia menilai, generasi muda sekarang, generasi Z dan Y disibukkan dengan sosial media, media digital, teknologi dan lainnya. Hal ini sebenarnya ruang, yang justru berpotensi mempercepat politik identitas.

“Ini kalau tidak diawasi akan meruntuhkan nasionalisme kita. Yang namanya globalisasi susah di bendung, maka dari itu lewat kegiatan seperti ini harusnya menjadi asupan yang baik untuk membentengi anak muda kita dari kehilangan identitas bernegara,” lanjutnya.

Sementara itu, Kamaluddin Nur memberikan contoh kepada para peserta dengan membandingkan Negara Korea Selatan dan Cina dalam hal bernegara. Dia mengatakan, negara Korsel dan Cina bisa maju karena telah tertanam jiwa nasional yang kuat dalam diri setiap masyarakatnya.

“Hal ini harus dijadikan contoh, jika Indonesia ingin menjadi negara yang kuat harus menanamkan nilai nilai pancasila dan nasionalisme di masyarakat. Kita bisa mulai dari pelajar khususnya, dimana kegiatan kegiatan seminar tentang kebangsaan harusnya menjadi kegiatan yang banyak mereka ikuti. Pelajar PKN harusnya bukan lagi menjadi pelajaran tambahan tetapi menjadi pelajaran utama,” ungkapnya.

Di sisi lain, dari perspektif praktisi pendidikan, Kepala Srkolah Tawakkal Kahar sepakat dengan yang disampaikan oleh kedua pemateri lainnya. Dia juga mengatakan bahwa kegiatan seminar atau apapun bentuknya tentang nilai nilai Pancasila dan kebangsaan harus banyak di gelar pada institusi pendidikan.

“Mari generasi muda menjadi agen perubahan, agar bisa menjadi Indonesia yang jauh lebih baik. Untuk pelajar, khususnya yang masih duduk di bangku sekolah bisa memulai dengan mengulik kearifan lokal yang ada. Pahami dan mengerti sejarah dan potensi yang ada didaerah tempat asal. Dengan begitu kita bisa kuat dengan budaya timur yang kita punya,” ujarnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga