Spesial Kemerdekaan RI, KALLA Startup Hunt Ulas Beragam Inovasi untuk Indonesia

Spesial Kemerdekaan RI, KALLA Startup Hunt Ulas Beragam Inovasi untuk Indonesia

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Startup Hunt Workshop Series menghadirkan webinar spesial Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Perayaan kali ini, berbagai macam inovasi yang bisa dilakukan Indonesia untuk menggerakkan perekonomian.

Webinar KALLA Startup Hunt Spesial Kemerdekaan ini menghadirkan berbagai narasumber handal di bidangnya. Diikuti 438 peserta secara online di Zoom dan Youtube KALLA pada Rabu (17/8/2022) malam.

Chief Strategy & Technology KALLA, Achmad Soegiarto mengatakan, inovasi di Indonesia tetap harus tumbuh untuk menggerakkan perekonomian nasional, startup harus menjadi penggerak inovasi nasional.

Maka dari itu KALLA Startup Hunt hadir untuk memberikan kesempatan inovasi interen untuk menjadi bagian dari 7 Mega Ecosystem Kalla Group yang terdiri dari ekosistem edukasi, property & hospitality, transportasi & logistik, otomotif, energi, manufaktur dan infrastuktur.

“Tahun ini merupakan tahun kolaborasi untuk semakin memberikan banyak kemudahan kepada customer. Untuk itu, KALLA bersama Awan Indonesia membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan mengajak teman-teman pelaku startup terus berinovasi,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang narasumber dalam webinar, Dimas Triandhanu Utomo dari Adrem Law Firm membahas tentang pentingnya legalitas dari sebuah startup yang dapat melindunginya dari berbagai hal yang berpotensi merugikan entitas atau produknya. Untuk itu, bisnis tersebut harus diakui oleh negara.

“Business lifecycle startup juga dimulai dari pendirian PT untungnya sekarang pemerintah sangat men-support. Jadi, bikin PT saat ini simpel banget. Selanjutnya ada anggaran dasar, urusan notaris, NPWP, lalu perusahaannya berdiri. Setelah itu, apply NIB yang merupakan identitas company,” jelas Dimas.

Sesi selanjutnya, Dhidik Tri Wibowo selaku Senior Vice President dari Kecilin.ID membahas tentang advance data optimization. Kompresi data sangat penting untuk menjaga konektivitas perusahaan tetap efektif dan efisien. Penggunaannya pun sangat bisa diaplikasikan di berbagai macam hal, mulai dari layanan cloud, streaming & internet accelarator.

“Kalau data di-compress, maka cost untuk bandwdith atau storage di cloud bisa diefisienkan. Di Kecilin, kita bisa compress berbagai macam file, mulai dari text atau database yang bisa sampai 90 persen, image bisa sampai 80 persen, video bisa 75 persen hingga dokumen bisa 50 persen,” sebut Dhidik.

Pada sesi ketiga, Head of Meta Space Solutions, Joshua Budiman dari WIR Group membahas terkait Metaverse. Social behaviour dari manusia berubah mengikuti dari perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, metaverse ini merupakan perwujudan konjungsi antara dunia nyata dan dunia maya, prospek bisnisnya pun sangat menjanjikan.

Indonesia harus siap dari sisi pengetahuan dan teknologi untuk tetap bisa bertahan atau bahkan menjadi negara yang diperhitungkan secara global.

“Simpelnya ada 5 perubahan yang akan terjadi di Metaverse Indonesia, yaitu kita bakal punya kehidupan baru. Kedua, cara bersosialisasi yang baru. Ketiga, kita punya cara-cara baru untuk menikmati kehidupan, misal dengan visit ke galeri atau museum. Keempat ada real world efficiency yang membuat bisnis lebih mudah. Terakhir adanya ekonomi baru,” ungkap Joshua.

Pada sesi penutup, Abdur Razak selaku Founder Helper Indonesia menjelaskan terkait bisnisnya yang berawal dari nilai sosial, yaitu semua orang berhak mendapatkan pekerjaan, hanya saja kadang antara kesempatan dan tenaga kerjanya tidak saling bertemu.

Melalui Helper Indonesia, kebutuhan akan produk atau layanan dari berbagai macam kalangan bisa dipenuhi oleh mitra bisnis mereka. Bisnis Helper Indonesia ini telah jalan di berbagai kota yang diawali di kota Makassar.

“Di tengah majunya teknologi, masih sangat besar angka pengangguran. Helper Indonesia pun hadir sebagai solusi. Kami menghubungkan masyarakat yang sangat sibuk dan masyarakat yang masih sulit menemukan pekerjaan lewat layanan personal assisstant yang bisa membatu pekerjaan mereka,” jelas Razak.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga