SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HM Nurdin Halid bertemu secara khusus dengan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki pekan ini.
Nurdin mengatakan pertemuannya membahas dan berdiskusi tentang masa depan Sulawesi Selatan.
“Sebagai seorang sahabat saya baru ada waktu mengunjungi beliau untuk silaturahmi sejak menjadi Pangdam,” kata Nurdin.
Baca Juga : Waketum Golkar Nurdin Halid Bicara Peluang Kotak Kosong di Pilgub Sulsel
“Di sela silaturahmi tersebut sembari ketawa ketawa dan sangat santai sempat tukar pikiran mengenai Sulawesi Selatan ke depan dan kondisi kebangsaan menghadapi tahun politik,” sambung politisi senior Partai Golkar itu.
Sementara itu, Mayjen TNI Andi Muhammad bilang, dia bersama Nurdin Halid adalah sahabat lama, selain itu juga putra berdarah Kabupaten Bone.
“Pak Nurdin Halid itu kan sahabat, guru saya, satu kampung sama-sama orang Bone, keluarga saling support. Jadi hanya silaturahim,” kata Andi Muhammad usai menjadi narasumber dihadapan belasan ribu mahasiswa baru UNM, Kamis (18/8/2022).
Baca Juga : Rusdi Masse dan Nurdin Halid Berpotensi Paketkan NasDem-Golkar di Pilwali Parepare
Pemilik tagline Panglimata ini mengatakan dia sebagai Pangdam, tidak hanya menemui atau menjamu tokoh-tokoh tertentu.
“Dia datang, saya terima dong. Jangankan Pak Nurdin Halid, siapapun yang datang, pasti saya terima. Termasuk kemarin ada yang perorangan, ada juga yang dari institusi Parpol,” tutur jenderal bintang dua tersebut.
Soal masa depan Sulsel yang disinggung Nurdin Halid, Andi Muhammad menjelaskan bahwa semua pihak tentu menginginkan agar ada perbaikan dari segala hal.
Baca Juga : Nurdin Halid Restui Seto Maju di Pilwali Makassar, Nurhaldin Bakal Dapat Tugas Khusus
“Kalau soal masa depan Sulsel, kita harus
agar bagaimana ke depan ini jauh lebih baik. Ke depan ini, saya yakin, pasti masyarakat ingin mencari pemimpin yang bisa membawa Sulsel kembali ke marwahnya.
“Artinya kita menjadi provinsi yang menjaga tradisi, budaya. Kita menghargai semua keluarga besar. Saling sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi. Ini kan maruah dulunya,” jelasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar