SULSELSATU.com, MAKASSAR – WaliKota Makasssar, Moh Ramdhan Pomanto mengimbau agar Perumda Air Minum atau PDAM Kota Makassar terus melayani masyarakat dengan maksimal, dan menggunakan platform yang baru.
Hal tersebut disampaikan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Kota Makassar yang ke-98, di Lapangan Sepakbola RTH PDAM Kota Makassar, Jumat, (26/08/22).
Menurut Danny sapaannya, transparansi dan respon yang cepat menjadi bagian dari perusahaan modern. PDAM harus melangkah ke depan melayani masyarakat Kota Makassar dengan kualitas air yang baik, tekanan serta volume yang baik.
Baca Juga : Danny Pomanto Masif Promosikan Pariwisata Kota Makassar Lewat Kapal Pinisi
“Apapun yang dilakukan direksi, komisaris, dan komite audit. Bahwa kekompakan apapun. Tapi, bagi saya, yang saya nilai adalah hasilnya. Apa ujungnya, apa hasilnya, kalau sekadar kompak tidak ada hasil, saya kira itu masih gagal,” ujar Danny.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika hari jadi ini (HUT PDAM) merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi diri. Sehingga, dapat mendongkrak semangat dan keyakinan untuk melangkah ke depan. Melupakan masa lalu, dan mulai berbenah.
Di samping itu, dirinya juga mengimbau bahwa perlu adanya kekompakan dan kebersamaan sebagai modal berharga untuk menjawab kondisi yang ada sekarang. Sehingga efektifitas kinerja pelayanan saat ini mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang terus bertambah.
Baca Juga : VIDEO: Wali Kota Makassar Bakal Lantik 7 Kepala Dinas Baru Pekan Depan
“Saya berharap, para direksi dan komisaris terus kompak, berbeda pandangan itu biasa. Tetapi, kekompakan itu dibutuhkan satu organisasi yang kuat, jangan ada blok blok lagi, sudah cukup PDAM menderita pada masa masa yang lalu. Tetapi, kita harus menjadi bagian yang terdepan hari ini untuk melayani masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga menambahkan, bahwa tekad jadi kota dunia, harus beriringan dengan kualitas air. Untuk menjadi air minum yang berorientasi kota dunia, air minum harus berbasis green water. Ini merupakan mimpi, yang belum terwujud, dimana air bisa langsung dimunum.
“Kita mulai menghargai konservasi air, karena air baku hari ini tidaklah mudah. Belanda telah mengumumkan akan mengalami krisis air bersih, padahal Belanda adalah tempat air. Air baku begitu penting, jangan kita tinggal tunggu airnya datang,” tutupnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar