SULSELSATU.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang meyakini Partai Berkarya gagal lolos sebagai peserta pemilu 2024 karena ditolaknya gugatan administrasi pendaftaran partai besutan putra Presiden RI ke-2 Tommy Soeharto itu oleh Bawaslu pada Jumat (26/8/2022) lalu.
Andi mengatakan kondisi ini telah membuat Berkarya akan menjadi penonton di 2024. Ia lantas mempersilakan kader untuk bergabung ke partai politik (parpol) lain usai partai Berkarya gagal lolos mengikuti Pemilu.
“Bagi insan politik untuk jadi penonton di pesta demokrasi rasanya tidaklah mungkin, pasti mereka akan mencari perahu atau partai untuk dapat menampung untuk menyalurkan hasrat dan aspirasinya,” kata Andi dalam keterangan ke awak media, Senin (29/8/2022).
Baca Juga : Berkarya Tersandera Kisruh Internal, Terancam Tak Ikut Pemilu 2024
“Tentunya tidak ada paksaan bagi mereka untuk bertahan di Berkarya atau bergeser ke partai tertentu, tergantung kebutuhan dan keinginan masing-masing,” imbuhnya.
Andi menjelaskan ditolaknya gugatan Berkarya oleh Bawaslu dikarenakan syarat materil yang dipermasalahkan tidak cukup atau lengkap. Belum lagi KPU telah mengembalikan berkas pendaftaran karena data fisik maupun digital tidak diterima secara lengkap sampai batas pendaftaran 14 Agustus.
Selain itu, Andi juga menyinggung adanya dinamika internal partai yang tidak berujung membuat polemik berkepanjangan.
Baca Juga : KPU Diskualifikasi Partai Berkarya dari Parpol Pengusung None-Zunnun
Mulai dari hasil Rapimnas Solo 2018 yang menggeser pengurus, gugatan Ketua Umum (periode 2018-2022) Tommy Soeharto atas kepengurusan Ketua Umum Muchdi Purwopranjono (periode 2020-2025) hasil Munaslub 2020.
Lalu terdapat usaha kudeta Syamsu Djalal Ketua Mahkamah Partai yang mengangkat dirinya selaku Ketua Umum pada periode ini. Belum lagi, ada upaya pemakzulan Sekretaris Jenderal melalui Munaslub dan rapat berkali-kali yang gagal.
Andi mengatakan penggeseran pengurus lama di pusat dan daerah, adanya beberapa pengurus baru di partai yang akan menguasai partai dan kepemimpinan yang tidak konsisten adalah sebab dari persoalan yang terjadi.
Baca Juga : Konflik Internal Partai Berkarya, Priyo: Bisa Menjadi Aib Demokrasi
“Upaya hukum selain lewat Bawaslu pada tahapan pendaftaran ini tidaklah efisien dengan berjalannya tahapan yang saat ini masuk tahapan verifikasi administrasi menuju faktual dan penetapan partai peserta Pemilu 2024 yang dijadwalkan awal Desember 2022,” katanya.
Di sisi lain, Andi menjelaskan ada sejumlah partai yang bisa menampung kader Partai Berkarya yang akan pindah. Mulai dari partai baru seperti Partai Republik Satu, Garuda, PSI, PKN, Buruh, termasuk partai peserta Pemilu 2019 baik yang di parlemen maupun di luar parlemen.
“Komunikasi personal dengan pimpinan parpol tersebut sudah berjalan, tinggal masing-masing personal dan daerah menyesuaikan dan mengkomunikasikan kembali,” katanya.
Baca Juga : Partai Berkarya Pecah, Pengamat Kritisi SK Yasonna
Andi pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kader dan pengurus partai atas kondisi partai selama ini. Ia mempersilahkan mereka untuk mencari partai lain jika ingin berkompetisi di Pemilu 2024.
“Solusi yang ditawarkan untuk ikut Pemilu 2024 adalah bergabung pada partai yang memenuhi syarat untuk ikut pemilu, ada 24 parpol yang sementara berjuang untuk lolos melalui verifikasi administrasi dan faktual bisa menjadi pilihan. Silahkan bergabung ke mereka dan tidak ada paksaan atau intimidasi apa pun,” katanya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar