Yayasan Hadji Kalla Bantu Disabilitas Tunanetra Belajar Baca Al-Qur’an Braille
SULSELSATU.com, GOWA – Yayasan Hadji Kalla (YHK) bersama dengan Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) bantu Tunanetra di Kabupaten Gowa baca Al-Qur’an Braille. Para tunanetra diberikan pendampingan mulai dari belajar mengenal huruf braille hingga bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar.
Program ini dilaksanakan secara perdana pada Jumat (26/8/2022) lalu, yang rencananya bakal dirutin dilakukan. Program Bidang Islamic Care YHK tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa selama tiga kali dalam sepekan.
Tahap pertama, secara intensif akan diadakan pertemuan dengan para Teman Netra (sebutan untuk kelompok disabilitas tunanetra) dan para pengajar/pembina untuk belajar satu persatu huruf hijaiah braille. Mereka akan dibimbing langsung oleh guru berpengalaman yang juga merupakan seorang tunanetra.
Selain itu, juga akan ada pembekalan keagamaan lain, seperti ilmu akhlak dan dakwah. Tak hanya di Kabupaten Gowa, YHK juga menjalankan program ini di Kota Makassar. Kedua lokasi ini dipilih berdasarkan hasil analisa data dan survei yang telah dilaksanakan oleh tim Islamic Care sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada ratusan teman netra muslim yang membutuhkan pembimbingan baca Al-Qur’an.
“Dari awal memulai program ini, kita melihat bahwa ada banyak teman netra yang membutuhkan pembimbingan dan tempat belajar mengaji atau membaca Al-Qur’an dengan huruf braille. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk memulai program ini di wilayah terdekat dulu dengan melihat urgensi yang ada, yakni di Makassar dan Gowa,” jelas Salman Febriyansyah, Program Manager Islamic Care YHK.
Ia melanjutkan, program ini dilaksanakan karena belum adanya pembinaan rutin khusus keagamaan kepada kaum disabilitas khususnya tunanetra. Sementara jumlah tunanetra muslim yang terdata di Gowa dan Makassar mencapai 400 orang dan tidak ada pembinaan agama secara rutin.
Target awal dari program ini adalah untuk menyasar para Teman Netra muslim di Sulsel yang belum mampu membaca Al-Qur’an braille dengan baik dan benar. Jumlah peserta ada 10 orang per titik dengan jumlah total penerima manfaat 20 peserta pelatihan dan dua orang pembina.
Salah satu pembina yang dihadirkan adalah Rustam Isnaeni. Ia adalah seorang mentor baca Al-Qur’an braille sekaligus qori yang berpengalaman selama bertahun-tahun mengajar membaca braille di banyak tempat.
“Senang rasanya bisa mengajar teman-teman di sini, ketika bisa membagi ilmu itu rasanya sangat bahagia. Saya dipertemukan dengan orang-orang yang punya semangat belajar besar. Terima kasih juga untuk Yayasan Hadji Kalla atas kesempatan ini,” sebutnya.
Sementara itu, Hamzah Yamin selaku Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa melalui program ini akan semakin banyak teman netra yang terbantu, terutama bagi mereka yang ingin belajar membaca Al-Qur’an braille. Ia berharap program ini bisa terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak teman netra yang ada di Sulawesi Selatan.
“Banyak yang ingin belajar membaca braille dan Al-Qur’an Braille, tapi tidak semua bisa punya akses untuk belajar. Bersyukur kita dipilih untuk jadi bagian dari program ini, dan tentu ada juga campur tangan dari tim Yayasan Hadji Kalla di dalamnya. Kita juga patut bersyukur dan berterima kasih, karena ada Yayasan Kalla dengan program-program pemberdayaannya yang banyak menyasar orang-orang spesial seperti kami agar bisa terus belajar dan berusaha, membuat kami lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik. Kami berharap program ini terus ada dan bisa menjaring penyandang netra lain yang ada di Sulsel,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News