Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM Di Makassar, 1.955 Polisi Dikerahkan Lakukan Pengamanan

Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM Di Makassar, 1.955 Polisi Dikerahkan Lakukan Pengamanan

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Mahasiswa di Kota Makassar hari ini, Senin, (5/9/2022) akan melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Sebanyak 1.955 polisi dikerahkan untuk melakukan pengamanan.

Personel polisi yang ditugaskan untuk turun ini tidak diperbolehkan membawa senjata api saat melakukan pengamanan unjuk rasa.

“Tidak diperbolehkan menggunakan senjata api, apabila diketahui menggunakan senjata api risiko ditanggung sendiri. Saya sudah ingatkan tidak ada yang menggunakan senjata api,” kata Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto dalam apel persiapan pengamanan unjuk rasa di bawah Flyover Makassar, Senin (5/9/2022).

Dia juga menyampaikan kepada yang diberi tanggung jawab untuk mengendalikan gas air mata, tidak ditembakkan pada pemukiman warga, maupun fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, mesjid.

“Lihat situasi arah anginnya kemana, disana ada rumah sakit, ada pemukiman warga, arahkan ke depan. Ingat nanti tunggu perintah (sebelum ditembakkan),” pesan Darminto.

Dalam pengamanan demonstrasi kali ini, polisi mengedepankan upaya secara persuasif dan preventif. Polisi akan melakukan negosiasi. Melakukan negosiasi kepada pengunjuk rasa, aparat kepolisian akan menyiapkan tim dari Polisi Wanita (Polwan).

“Kami menyiapkan tim negosiator. Polwan melakukan negosiator saya yakin dengan Polwan akan lebih luluh,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, dalam pengamanan demonstrasi ini Polrestabes Makassar melibatkan sekitar 1.955 personel gabungan dari instansi terkait. Mereka nantinya akan dibagi ke beberapa titik mulai dari Jalan Sultan Alauddin, Jalan AP Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan Perintis Kemerdekaan.

“Ada 25 titik yang kita jaga. Titik besar diwaspadai di UNM, UIN, pertigaan Jalan Alauddin, Kantor Gubernur, DPRD Sulsel, Unhas, dan UMI Makassar,” imbuhnya.

Selain itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan, bahwa Kapolda sudah memerintahkan Kepala Biro Operasi untuk membuat sistem pengamanan saat harga BBM naik.

“Ada dua hal yang menjadi fokus pengamanan, yakni SPBU dan juga aksi unjuk rasa elemen masyarakat,” bebernya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga