Logo Sulselsatu

Cerita Salah Satu Suporter Tentang Kronologis Sebenarnya Tragedi Kanjuruhan

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 03 Oktober 2022 20:06

Aparat kepolisian saat memukuli suporter yang masuk di lapangan (dokumen: ist)
Aparat kepolisian saat memukuli suporter yang masuk di lapangan (dokumen: ist)

SULSELSATU.comTragedi Kanjuruhan meninggalkan pilu bagi keluarga korban. Bahkan berbekas sebagai cerita kelam bagi sepak bola Indonesia.

Banyak informasi simpang siur mengenai bagaimana kronologis sebenarnya peristiwa pada hari Sabtu, (1/10/2022) malam itu yang mampu menelan ratusan korban jiwa.

Salah satu penonton yang merasakan langsung kejadian tersebut, bercerita mengenai kronologis yang dialaminya pada malam itu. Melalui akun Instagram @rocknroll.ig dirinya menceritakan apa yang dia lihat.

Baca Juga : IOH Tandatangani Kerja Sama dengan PSSI, Dukung Tim Nasional Sepakbola Indonesia ke Pentas Dunia

Cerita awalnya dimulai saat wasit meniup peluit panjang pertanda pertandingan selesai. Para pemain Persebaya segera masuk ke ruang ganti dan hanya menyisakan pemain dan official Arema di lapangan.

Para pemain Arema menghampiri para suporter di tribun score dekat tribun VVIP. Namun, ada beberapa supporter berlari untuk memeluk dan menyemangati para pemain, John Alfarizi dan Dendi Santoso memeluk balik supporter tersebut.

Namun, semakin banyak supporter berdatangan, dan kondisi stadium semakin ricuh karena dari pelbagai sisi stadion, para supporter ikut masuk ke lapangan.

Baca Juga : Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Karangan dari PSM dan Masyarakat Banjiri GBK

Pihak kepolisian mengira para suporter akan mengganggu para pemain, dan akhirnya mereka mencoba membubarkan para suporter dengan kekerasan fisik dan menggiring pemain untuk masuk ke ruang ganti.

Setelah pemain dan official Arema masuk ruang ganti, suporter semakin tidak terkendali. Akhirnya pihak kepolisian melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter. Pihak kepolisian lakukan kekerasan fisik untuk memukul mundur suporter.

Karena polisi lakukan kekerasan fisik untuk bubarkan para supporter yang ada di lapangan, akhirnya supporter lain geram melihat temannya dipukuli habis-habisan. Sementara dari sisi utara stadion, suporter masuk ke lapangan untuk bantu temannya di sisi selatan yang dipukuli polisi.

Baca Juga : Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Terdakwa Didakwa Pasal 359 KUHP

Akhirnya para suporter memberikan perlawanan kepada aparat kepolisian. Selanjutnya, tanpa terkendali suporter tumpah ruah di lapangan, aparat kepolisian ambil tindakan untuk menembakkan gas air mata ke arah suporter

“Dari situ polisi tidak tahu kenapa langsung ambil keputusan buat nembak gas air mata,” lanjutnya.

Ia menilai, tembakan gas air mata tersebut menyebabkan banyak supporter tidak sadarkan diri, diperparah karena pintu untuk keluar terkunci. Akhirnya para supporter geram dengan perbuatan aparat kepolisian. Mereka membabi buta, dan membakar mobil polisi.

Baca Juga : Mahfud MD: PSSI Harus Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan, Mundur dari Jabatan

Supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun. Mereka berlarian mencari pintu keluar. Tapi, pintu keluar sudah sesak karena para supporter panik terkena gas air mata.

Banyak anak kecil dan perempuan yang tidak berdaya karena ikut berjubel untuk keluar dari kerumunan tersebut. Banyak tangisan dan teriakan minta pertolongan terdengar saat itu. Banyak yang tidak sadarkan diri karena kelelahan berdesakan dan terkena gas air mata.

“Mungkin Abang kalau ada di TKP, kebencian Abang akan lebih parah sama polisi kalau benar benar menyaksikan sendiri,” tanyanya.

Baca Juga : 20 Polisi Diduga Langgar Etik Saat Tragedi Kanjuruhan, Polri Tegaskan Akan Usut Tuntas

Cerita suporter di akun Instagram @rocknroll.ig

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Penulis : Muhammad Junaedi
Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...