SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Kordinator (Menko) Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan korban tragedi Kanjuruhan, Malang sebanyak 448 orang.
Diketahui, tragedi kanjuruhan menjadi cerita terkelam sepak bola Indonesia sejauh ini.
Muhajir merinci dari 448 korban itu, sebanyak 302 orang di antaranya mengalami luka ringan, 21 orang luka berat, dan 125 orang meninggal dunia.
Baca Juga : IOH Tandatangani Kerja Sama dengan PSSI, Dukung Tim Nasional Sepakbola Indonesia ke Pentas Dunia
Diketahui, peristiwa itu terjadi usai pertandingan antara klub Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur. Pertandingan sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2-3.
Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.
Penggunaan gas air mata dalam menangani kerusuhan di Kanjuruhan, Malang, mengundang sejumlah sorotan. Pihak kepolisian disebut berkali-kali melepaskan gas air mata yang membuat penonton berdesakan keluar stadion.
Baca Juga : Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Karangan dari PSM dan Masyarakat Banjiri GBK
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyebutkan penyebab kematian kerusakan ini diakibatkan sesak napas.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar