Logo Sulselsatu

Berada di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, OJK Jaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan dengan Beberapa Langkah

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Selasa, 04 Oktober 2022 18:02

Press conference via zoom OJK (Sri Wahyudi Astuti / Sulselsatu.com)
Press conference via zoom OJK (Sri Wahyudi Astuti / Sulselsatu.com)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Berada di tengah perlambatan ekonomi global, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menjaga stabilitas sistem keuangan dan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan membaik.

Menyikapi situasi tersebut, OJK mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan terjaganya stabilitas sektor jasa keuangan.

Langkah-langkah proaktif yang diambil OJK seperti memantau dan memastikan ketersediaan likuiditas, baik untuk mengantisipasi potensi risiko maupun dalam kaitannya dengan pelaksanaan fungsi intermediasi Lembaga Jasa Keuangan.

Baca Juga : KALLA Ajak Karyawan Kelola dan Investasikan Gaji Lewat Financial Wellness Day 2024

Di sisi lain, OJK juga mencermati perkembangan kenaikan biaya dana Lembaga Jasa Keuangan sehubungan dengan respon atas peningkatan suku bunga.

Selanjutnya, OJK meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk terus mencermati risiko pasar, termasuk eksposur dalam surat-surat berharga dan valuta asing di tengah tren penguatan USD serta peningkatan volatilitas di pasar keuangan global.

Dalam kaitan ini, OJK meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk secara intensif melakukan scenario analysis dalam rangka memitigasi risiko yang mungkin timbul.

Baca Juga : Guru Menjadi Kalangan yang Paling Banyak Mengambil Pinjaman Online

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, OJK meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk mencermati perkembangan risiko kredit di sektor-sektor ekonomi yang memiliki konsumsi energi yang tinggi di tengah kenaikan harga energi dan yang kinerjanya berhubungan erat dengan siklus harga komoditas.

Selanjutnya, Bank diminta untuk melakukan scenario analysis untuk memitigasi risiko dimaksud.

OJK akan mempertahankan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan untuk mengelola volatilitas dan menghadapi tantangan yang terjadi di pasar modal domestik dalam beberapa waktu ke depan, antara lain asymmetric auto-rejection, pelarangan transaksi short selling, dan pelaksanaan trading halt untuk penurunan IHSG sebesar 5 persen, seiring masih tingginya volatilitas pasar dan potensi meningkatnya tekanan ke depan,” ujarnya dalam rilis resmi, Selasa, (4/10/2022).

Baca Juga : Awasi 3200 LJK dengan Aset Hingga 27 Ribu Triliun, OJK Perkuat Kanal Aduan Meningkatkan Perlindungan Konsumen

Lebih lanjut, ia mengatakan, langkah selanjutnya yang diambil OJK adalah penguatan infrastruktur pasar, perlindungan konsumen dan penyelesaian masalah.

Kata dia, OJK menyadari pentingnya infrastruktur pasar yang kuat dan perlindungan konsumen yang efektif dalam mendukung terjaganya stabilitas sistem keuangan.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...