Meningkatkan Distribusi dan Jaga Kelancaran Distribusi Jadi Kunci Kestabilan Inflasi Sulsel

Meningkatkan Distribusi dan Jaga Kelancaran Distribusi Jadi Kunci Kestabilan Inflasi Sulsel

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Menjaga kestabilan inflasi di Sulsel tidak hanya tanggung jawab satu pihak tapi harus bekerjasama berbagai pihak. Meningkatkan produksi dan menjaga kelancaran distribusi, termasuk memperpendek rantai distribusi, menjadi kunci dalam pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal tersebut diungkapkan dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulsel, Senin (24/10/2022) di Taman Maccini Sombala of Indonesia (Taman MOI).

GNPIP dihadiri oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara.

Dirangkum dalam prinsip “A’bulo Sibatang” yaitu prinsip bersinergi dan berkolaborasi antara perumus dan pelaksana kebijakan, Bank Indonesia (BI) bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulsel mencanangkan program Sipeppa.

Sipeppe yaitu inovasi yang memperpendek rantai distribusi melalui kerja sama antara asosiasi toko ritel dengan distributor, dan mengoptimalisasi pasokan melalui pemanfaatan platform digital.

Dalam GNPIP Sulsel ini juga dilakukan penandatanganan Kerja sama Antar Daerah (KAD), simbolis penyerahan 100.000 bibit cabai dan 150.000 bibit tanaman pangan serta sarana prasarana produksi tani. Ada juga peluncuran buku “Panduan Budidaya Cabai” serta Program Rewako atau Pelatihan Petani Pintar.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono menyampaikan, berbagai upaya BI untuk mengendalikan inflasi, salah satunya dengan menjaga pasokan dan kelancaran distrubusi barang dan penguatan ketahanan pangan.

“Dalam upaya tersebut, pentingnya komitmen, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia baik pada tingkat pusat maupun daerah, diperlukan dalam menjalankan berbagai program yang bermanfaat bagi pengendalian inflasi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Menteri Yasin Limpo menyampaikan bahwa di tengah tantangan global yang terjadi termasuk pada produksi dan pangan, semua negara perlu mengutamakan sektor pertanian.

“Dengan demikian, kalibrasi dan kerja sama di seluruh lini diperlukan untuk memitigasi dan mengadaptasi tantangan yang terjadi, sehingga mendukung kinerja pertanian RI yang terus meningkat. Ke depan, Kementan mengimplementasikan strategi meningkatkan kapasitas produksi, substitusi impor dan peningkatan ekspor, yang turut berdampak menekan inflasi,” jelasnya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga