Logo Sulselsatu

Antarkan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Asrul
Asrul

Kamis, 27 Oktober 2022 19:05

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempertegas komitmennya dalam melakukan pemberdayaan ekosistem bisnis berbasis ekonomi kerakyatan.

Sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia, BRI senantiasa menciptakan sumber pertumbuhan baru dengan memberdayakan UMKM melalui pendanaan hingga pendampingan usaha.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya memang mengedepankan aspek-aspek pemberdayaan dan pendampingan dalam memperkuat ekosistem bisnis yang dirintis masyarakat di tataran akar rumput.

Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025

Oleh karenanya, BRI menerapkan strategi go smaller, go shorter, dan go faster sehingga mampu memberikan economic & social values bagi masyarakat luas.

“Harapannya akan terjadi akselerasi sehingga pelaku usaha dapat naik kelas atau skala usahanya semakin besar. Upaya ini kami harapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Selain itu, ketika kapasitas bisnis mereka tumbuh, maka kebutuhan pendanaan juga akan semakin besar. Hal ini merupakan salah satu dari new source of growth BRI,” kata Supari dalam Financial Inclusion Talk (16/10) di Bali.

“Melalui penguatan ekosistem bisnis ini kami optimistis sustainability pertumbuhan usaha masyarakat dapat terjaga dan semakin kuat. Kami akan terus melakukan upaya mempertahankan dengan meningkatkan loyalitas dan engagement masyarakat dengan memperluas akses, mempercepat proses naik kelas mereka. Melalui pemberdayaan yang sesuai dengan perilaku para pelaku usaha, kami juga mendampingi dan mengedukasi literasi dasar sampai dengan literasi digital dalam pengembangan usaha mereka,” tambahnya.

Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati

Peran BRI dalam menumbuhkembangkan UMKM telah diakui oleh Professor Jay K. Rosengard, Adjunct Lecturer di Kebijakan Publik Harvard Kennedy School yang memiliki pengalaman internasional selama 45 tahun dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi kebijakan pembangunan.

Dalam kesempatan yang sama, Jay yang melakukan riset mengenai inklusi keuangan di Indonesia mengatakan peran BRI sangat besar dalam mendorong pelaku usaha “Naik Kelas”.

BRI menghadirkan model bisnis baru di mana perseroan dapat memiliki layanan yang efisien, infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai dan ini (BRI) menjadi salah satu contoh keberhasilan green revolution juga dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” ungkap Jay.

Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Dirinya membeberkan hasil riset dan observasi yang dilakukan dirinya di Provinsi Bali di mana ada penguatan usaha pelaku UMKM berkat penyaluran kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Kupedes BRI. Selain itu, adaptasi digital yang dilakukan BRI juga turut mendongkrak pelaku UMKM untuk memperluas pangsa pasar.

Di Denpasar, pada masa pandemi Covid-19, BRI telah melakukan inovasi melalui Pasar.id di pasar Kreneng. Upaya ini terus berlanjut dan dapat membantu memulihkan omzet pedagang dan retribusi kepada pengelola pasar. Mantri BRI yang bertugas disana memiliki penguasaan potensi pasar yang sangat baik.

Dari total 337 pedagang yang terdaftar di Pasar.id, terdapat 288 pedagang atau sekitar 76% yang sudah menjadi nasabah dengan total plafon mencapai Rp8 miliar. Bahkan Pasar.id di Pasar Kreneng sebagai pasar unggulan terbaik di Regional Denpasar, mencatat rata-rata transaksi sejumlah 55-100 transaksi dengan omzet sekitar Rp5 juta per hari.

Baca Juga : Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Masih dari Denpasar, ada pula pemberdayaan kelompok Ubung 12 yang merupakan nasabah binaan dari PNM Mekaar yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) sejak September 2021.

Usaha binaan tersebut berdiri sejak 2020 terdiri dari 18 anggota berbagai usaha di antaranya Kerajinan Penjor. Besaran Pinjaman kelompok usaha tersebut mulai dari Rp2 juta-Rp4 juta dengan tenor 50 minggu dan angsuran Rp100.000 per pekan.

Di wilayah Kuta, rekam jejak keberhasilan pemberdayaan oleh BRI salah satunya terlihat dari workshop Arum Dalu Sekar milik Nawangsari Setyowati yang merupakan nasabah SME Kanca BRI Kuta.

Baca Juga : Dirut BRI Dinobatkan Sebagai ”The Best CEO” untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities

Nawangsari merupakan nasabah yang naik kelas dari KUR kecil sebesar Rp500 juta hingga mendapatkan pembiayaan dengan plafon Rp2,1 miliar.

Arum Dalu Sekar didirikan pada 1991 dengan 6 karyawan tetap. Karyawan memiliki keahlian dalam berbagai hal, seperti kontrol kualitas, pengepakan, dan komunikasi dengan produsen. Nawangsari bekerja langsung di lapangan dengan lebih dari 12 kelompok produsen yang berbeda dari berbagai ukuran dan di berbagai bidang produksi kerajinan tangan.

Nawangsari mendukung kelompok produsen dengan desain dan ide, dukungan teknis, masalah kontrol kualitas, administrasi hingga pemasaran.

Arum Dalu Sekar mencakup spektrum besar kerajinan Indonesia seperti aksesoris wanita, perhiasan perak, tenun ikat, batik, fesyen, produk dekorasi interior, produk serat alam dan peti mati ecodegradable.

Arum Dalu Sekar juga merupakan anggota Fair Trade Organization yang bertujuan mendukung pembayaran harga yang wajar dan peningkatan standar sosial dan lingkungan pelaku usaha dan ekosistem bisnisnya.

Ekosistem usaha ini sangat kuat dan produksinya pun menembus pasar global. Produksi Arum Dalu saat ini mayoritas berupa produk kerajinan peti mati ecodegradable yang di ekspor ke Inggris, Belanda dan Australia.

Sebagian besar supplier bahan baku rotan berasal dari Jawa Timur dan merupakan nasabah mikro BRI, sehingga terdapat ekosistem yang terbentuk dari UMKM BRI sendiri.

Selain itu, di Tabanan ada pula nasabah Dana Talangan PARI I Nengah Suarsana yang merupakan nasabah binaan BRI Unit Denbantas Kanca Tabanan. Usaha yang dimiliki Suarsana adalah di bidang pertanian sebagai pengepul gabah beras organik.

Saat ini Suarsana telah memiliki anggota sebanyak 128 petani dengan hasil produksi 10-20 ton per bulan. Usaha tersebut telah berlangsung sejak tahun 2000.

Saat ini pinjaman PARI yang diterima Suarsana mencapai sebesar Rp60 juta dengan tenor 1 (satu) bulan yang digunakan untuk perputaran modal usaha pertanian. Selain dana talangan PARI tersebut, Suarsana juga merupakan nasabah Kupedes BRI.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...