SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tujuh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) ramai-ramai mengundurkan diri.
Wakil Rektor I Unhas Prof M Ruslin membenarkan hal tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa masalah tersebut adalah masalah internal di Fakultas Ekonomi.
“Itu masalah internal di Fakultas Ekonomi. Jadi itu guru besar di Fakultas Ekonomi Unhas,” ujar Ruslin, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga : Unhas dan Pemkot Makassar Bersinergi Tingkatkan Kompetensi Dokter Gigi dalam Radiografi
Ruslin juga menegaskan, tujuh guru besar tersebut hanya mengundurkan diri dari kegiatan mengajar di program S3, bukan mengundurkan diri untuk berhenti dari dosen Unhas.
“Sebenarnya dia hanya mengundurkan diri untuk mengajar di S3. Bukan berhenti jadi dosen. Jadi mereka mengundurkan diri untuk mengajar di S3,” tegasnya.
Salah satu guru besar Unhas yang mengundurkan diri, Prof Muhammad Idrus Taba, menjelaskan bahwa pengunduran dirinya bermula adanya lima guru besar yang tidak diberikan mata kuliah di S3 Management.
Baca Juga : PT Vale Buka Kesempatan Mahasiswa Unhas Jadi Talenta Masa Depan Industri Tambang Berkelanjutan
“Ini bermula di saya, saya fokus aja ke inti persoalannya, banyak. Tapi di program studi S3 Management itu saya pemula, saya yang awal mula kaget ini karena melihat ada lima guru besar yang tidak diberi mata kuliah mengajar di S3 di management,” ujar Prof Idrus Taba.
Sementara secara kompetensi dan kepakaran, lima guru besar ini sangat layak untuk mengajar di S3 Management Unhas. Apalagi, kata dia, lima guru besar ini dari bidang keuangan, marketing dan sumber daya manusia.
Anehnya, kata Prof Idrus Taba, Dekan FEB dan orang terdekatnya seperti wakil dekan dan ketua prodi Magister Manajemen (MM) mengajar sebanyak lima mata kuliah.
Baca Juga : PT Vale Ajak Generasi Muda untuk Aksi Nyata Lingkungan, Kampanyekan ESG di Unhas
“Sementara saya lihat dekan, dan juga orang-orang terdekatnya wakil dekan satu, ketua Prodi MM maupun yang lain-lain itu itu rata-rata 5 dan 4 (mata kuliah). Jadi saya kaget, loh ngapain kamu sampai lima mata kuliahmu, lalu ada guru besar yang kamu tidak kasih,” terangnya.
Bahkan, ada salah seorang dosen yang baru saja pulang studi di Jawa, langsung mengajar di bidang keuangan, padahal ada Profesor di bidang tersebut tidak diberikan kesempatan yang sama.
“Kemudian ada bahkan lebih menjengkelkan lagi, karena ada salah seorang dosen yang baru pulang dari studi di Jawa, baru pulang, belum terima jasanya, doktor langsung dikasih mengajar, Bidang keuangan. Sementara Profesor di bidang keuangan tidak dikasih mengajar loh ada apa, itu yang saya pertanyakan,” kata Prof Idrus Taba.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar