Alumni UMI Sebut Erna Rasyid Taufan Layak Lanjutkan Kepemimpinan Suami
SULSELSATU.com, Malino — Alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan 85 mengaku takjub saat bersua dengan Hj Erna Rasyid Taufan, salah seorang alumni yang kini bergelut di dunia dakwah dan karir politik sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Parepare.
Pertemuan pertama setelah 30 tahun lamanya berpisah yang dikemas dalam temu Ikatan Alumni 85 di Malino, Kabupaten Gowa, Sabtu, (5/11/2022), kemarin, Erna sapaan karib dia yang juga Ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Sulsel ini membuat teman-temannya takjub dengan arahan bernuansa religius yang dibawakannya.
ERAT, akronim nama dia, yang dimandatkan sebagai Penasehat Alumni FEB Angkatan 85 dan Ketua Steering Committee pada kegiatan temu alumni yang dirangkaikan dengan rapat kerja (raker) ini pun disebut merupakan sosok yang berani dan berwawasan luas. Bahkan dinilai layak menjadi kepala daerah, melanjutkan kepemimpinan sang suami, Taufan Pawe, Wali Kota Parepare pada periode 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan salah seorang alumni yang diketahui bernama Rahmat Nur. Saking takjub dan terpukaunya ia saat ERAT tampil berbicara memberikan arahan program kerja di depan para alumni, Rahmat Nur pun langsung memposting pernyataan kekagumannya itu di akun facebook (FB) miliknya.
“Saya baru pertama kali mendengar beliau berbicara. Semua takjub, luar biasa Ibu Erna Rasyid TP, paripurna. Beliau ternyata Ustadzah, fasih, dan hafal ayat-ayat alquran dan jelas terlihat wawasannya sangat luas”.
“Memang layak jadi Ketua Golkar dan sangat layak melanjutkan kepemimpinan di Parepare karena calon pemimpin itu sebelum kita mengetahui kinerjanya tentu parameternya kita bisa ukur dari ucapannya apa yang ia sampaikan. Wallahi a’lam bishshawab,” tulis Rahmat Nur yang diketahui merupakan mantan Komisioner KPU Kabupaten Pangkep ini.
Kepada awak media, Rahmat Nur yang dihubungi Minggu, (6/11/2022) ini dengan blak-blakan mengemukakan pernyataan yang dipostingnya di medsos itu.
“Saya tidak sembarang mempublish seseorang. Saya memposting seseorang itu karena takjub dan serius menganggap Ibu Erna layak. Terlihat sosok pemimpin dalam dirinya, wawasannya luas dan berani. Beliau tampil luas dan lepas. Ini yang membuat saya suprise karena baru bertemu 30 tahun setelah tamat. Selama inu saya ketahui beliau penyiar di TVRI dan ternyata ustadzah, Ketua Golkar dan beliau sehebat itu,” ujar Rahmat Nur, yang juga mantan Sekretaris Golkar Kabupaten Pangkep ini.
“Caranya menyampaikan paparan sangat mencerahkan dan mengupas masalah secara runut. Gaya seperti inilah sebenarnya gaya pemimpin. Itulah sebabnya saya tulis di FB karena saya yakin beliau layak dan sekali lagi saya tidak sembarang menilai orang. Kalau layak saya tampilkan kalau tidak ya tidak,” tegas Rahmat Nur yang mengaku pernah menilai Adnan Purichita Ikhsan dan memposting di medsos saat belum terpilih sebagai Bupati Gowa kala itu.
“Sekali lagi Ibu Erna Rasyid Taufan layak. Warga Parepare, sebaiknya memilih beliau melanjutkan kepemimpinan suami karena kapasitas dan kualitasnya sudah sangat layak menjadi Wali Kota Parepare,” ulangnya, menekankan.
Dalam pelaksanaan temu alumni Alumni angkatan 85 FEB UMI yang bertema “Lama Tidak Ketemu, Pas Ketemu Tidak Lama, Lama Tidak Ketemu, Sekali Ketemu Pas Reuni” ini, Erna juga mampu membuat para alumni terhenyak saat ia membawakan doa dalam kegiatan pelantikan pengurus periode 2022-2027 yang digelar di kampus UMI, Kota Makassar, Jumat, (4/11/2022). Pembacaan doa yang dibawakan tidak seperti pada umumnya, sebab ia membawakan dengan melagukan ayat-ayat alquran yang mampu mengetuk qalbu.
Dalam temu alumni itu juga dirangkaikan dengan rapat kerja (raker) dan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebagai penasehat dan Ketua Steering Committee, Dai’ah ini memberikan saran agar program kerja alumni meski sedikit namun dapat terealisasi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Program kerja tidak perlu banyak, cukup satu atau dua saja asalkan diseriusi dan terlaksana. Upayakan program kerja kita menyentuh langsung masyarakat dan berkesesuaian dengan nama almamater sebagai insan muslim cendekiawan, misalnya menggelar pengajian, dan kegiatan muslim lainnya sebagaimana nama kampus kita,” pesan Erna Rasyid Taufan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News