SULSELSATU.com, BALI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar mewakili Wali Kota Makassar menjadi penanggap pada acara Roundtable Discussion; Dukungan Untuk Ekosistem Startup Teknologi Energi Bersih di Indonesia. Selasa (15/11/2022) di The Sakala Resort Bali.
Acara ini digagas oleh New Energy Nexus Indonesia sebagai pembangun ekosistem startuo teknologi energi bersih terkemuka di Indonesia menggandeng Climateworks Center dan Komunitas Startup Teknologi Energi Bersih (KSTEB).
Acara ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang untuk mempromosikan serta mendukung ekosistem startup teknologi energi bersih di Indonesia.
Baca Juga : Kejar Target Eliminasi TBC, Pemprov Sulsel Terbitkan Pergub
Hadir sebagai keynote speech Yudi Dwinanda Priaadi, Chair of Energy Transition Working Group (ETWG) G20 Tahun 2022, Dadan Kusdiana, Dirjend Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM.
Salah satu tim penanggap dari Bappeda Kota Makassar, Andi Zulfitra Dianta yang juga Kepala Bidang Perencanaan Bappeda Makassar memaparkan bahwa mulai tahun depan Pemkot Makassar akan melakukan konversi secara berkala untuk energi terbarukan.
“Secara teknis di tahun depan kita akan melakukan pembelian terhadap kendaraan listrik yang sudah menjadi bagian dari penerapan Instruksi Presiden No. 7 tahun 2022. Kami pikir ini wujud konkrit dukungan kami dalam mewujudkan ekosistem teknologi energi bersih di Indonesia,” urai Zulfitra.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Senada, Kepala Bappeda Kota Makassar, Helmy Budiman mengungkapkan bahwa kedepan Makassar berkomitmen mendorong penggunaan energi bersih dan terbarukan.
“Kami apresiasi positif dan sangat antusias karena kota Makassar diundang menjadi salah satu penanggap, kami berkomitmen mendorong penggunaan energi bersih terbarukan di kota Makassar kedepan,” ungkap Helmy.
Ia menambahkan, Makassar sebagai salah satu kota yang ada di Indonesia mempunyai peran strategis pada isu global terkait perubahan iklim dan krisis energi. Menurutnya Pemkot Makassar tengah memikirkan perencanaan dan langkah langkah strategis demi keberlanjutan siklus hidup ekosistem kota dengan mendorong kebijakan yang mendukung terwujudnya energi bersih dan terbarukan.
Baca Juga : Berpihak ke Petani, Prof Zudan Diganjar Anugerah Perkebunan 2024
“Isu perubahan iklim dan krisis energi menjadi tantangan bagi pemkot Makassar untuk terus berkomitmen dan mendorong terwujudnya energi bersih dan terbarukan demi keberlanjutan hidup ekosistem kota Makassar,” pungkas Helmy.
Pada presentasenya, Diyanto Imam selaku Program Director New Energy Nexus Indonesia mengatakan bahwa inovasi di sektor energi sangat dibutuhkan untuk mempercepat adopsi teknologi bersih dan penurunan emisi karbon di sektor ini.
“Negara negara di dunia tengah mendorong komitmen untuk mencapai net zero karbon di pertengahan abad ini. Dan hasil rekomendasi diskusi yang berlangsung pada momentum G20 ke-17 ini diharapkan akan menjadi tawaran solusi,” ujarnya.
Baca Juga : Prof Zudan Apresiasi Kepala Daerah Maju Pilkada Pilih Cuti Panjang
Diketahui, 3 (tiga) isu besar yang tengah dibicarakan pada G20 ke-17 di Bali adalah pertama, Arsitektur Kesehatan Global, kedua Transformasi Ekonomi Digital dan ketiga Transisi Energi sebagai Exit Strategy yang Komprehenship untuk Mendukung Pemulihan Global.
Peserta yang hadir pada diskusi ini berasal dari unsur pemerintah pusat yakni Kementrian ESDM, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemendikbudristek, BRIN dan BUMN. Kemudian dari Pemerintah Lokal yakni Pemkot Surabaya, Denpasar dan Makassar.
Perwakilan dari G20, B20, F20, Lokal Program Indonesia OECD, Venture Capital, Inkubator, Filantropi, Startup dari BTI Energy, Leastric, Organisasi Masyarakat Sipil, UNDP serta AVPN Indonesia.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar