SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan menjalin kerja sama di berbagai sektor. Nota kesepahaman diteken pada acara Misi Dagang dan Investasi di Hotel Claro Makassar, Kamis (17/11/2022).
Jalinan kerja sama ini melibatkan berbagai elemen dari kedua belah pihak. Mulai dari pemerintah, instansi dagang, hingga pelaku usaha dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman. Keduanya juga memimpin penandatanganan kerja sama.
Baca Juga : Peduli Korban Banjir, Honda Siapkan Layanan Servis Gratis
Dalam kesempatan itu, Andi Sudirman Sulaiman memuji program yang diinisiasi Khofifah ini. Menurut dia, program ini sejalan dengan cita-cita Presiden Joko Widodo dalam penguatan ekonomi.
Apalagi, program ini juga sudah berhasil membukukan transaksi cukup besar, padahal baru berjalan dua bulan. Total transaksi kerja sama kedua provinsi ini hingga siang tadi, sudah menembus angka Rp150,69 miliar.
Diakui Andi Sudirman, Jawa Timur memiliki peran vital dalam alur perekonomian lantaran masih banyak kebutuhan daerah Sulawesi Selatan yang dipasok atau transit di wilayah yang dipimpin Khofifah itu.
Baca Juga : INFOGRAFIK: Daftar Nomor Urut 12 Paslon yang Diusung Partai Nasdem di Pilkada Sulsel
“Memang kekuatan ekonomi Jawa Timur mengikat pedagang di luar, untuk berkumpul, bahwa harus mampir dulu di Jawa Timur,” ucap Andi Sudirman.
Ke depan, jalinan kerja sama Jawa Timur dan Sulawesi Selatan terus terjalin dan meluas ke berbagai sektor, salah satunya pertanian. Apalagi saat ini, produksi beras di Sulawesi Selatan sudah kelebihan 2,5 juta ton.
“Jawa Timur bisa menjadi pangkalan produksi beras kita,” ujar Andi Sudirman.
Baca Juga : Dikabarkan Hilang, Kapal Rombongan Pengantin dari Sulsel Nyasar ke Pulau Kosong
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan salah satu implementasi dari industrial 4.0 dan 5.0, adalah kolaborasi yang kuat. Untuk itulah, pihaknya berkeliling melakukan misi dagang dan investasi. Adapun Sulsel merupakan provinsi ke-28.
Menurut Khofifah, Jawa Timur penting untuk membangun kerja sama dengan Sulawesi Selatan yang merupakan hub atau pintu gerbang Indonesia Timur. Namun bagi Sulawesi Selatan, kerja sama ini juga sama menguntungkannya.
“Sekarang ini, 27 dari 32 tol laut dari Surabaya. Betapa koneksitas laut antara Jatim dan Sulsel sangat strategis. Jadi semua akan menjadi support sistem bagi penguatan ekonomi perdagangan,” kata Khofifah.
Baca Juga : VIDEO: Tak Pakai Helm Saat Berkendara, Bocah di Bulukumba Dihukum Baca Hafalan Alquran
Dipaparkan Khofifah, kegiatan ini bukan sekadar seremoni kerja sama ekonomi dan pemerintahan. “Ada pertemua pikiran dan pertemuan program antar OPD. Lalu, MoU antar pelaku usaha juga kita lakukan,” ucapnya.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Jumadi, menjelaskan misi dagang dan investasi dilakukan pihaknya secara berseri. Khusus di Sulsel, ada 27 perjanjian kerja sama atau MoU yang disepakati meliputi 15 OPD, 4 asosiasi dan 8 BUMD lingkup Jatim dan Sulsel.
“Semoga ini bisa semakin memasifkan ekonomi kita,” harap dia.
Baca Juga : VIDEO: Wow, Bocah SD di Sulsel Kemudikan Eskavator
Ia pun menjelaskan bahwa misi dagang dan investasi penting dilakukan dalam upaya mengakselerasi perekonomian. Sebab, pangsa pasar Indonesia sangat besar. Belum lagi, kebutuhan impor masih tinggi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar