Nusantara Infrastructure Perkuat Laju Perekonomian Daerah

Nusantara Infrastructure Perkuat Laju Perekonomian Daerah

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Roda perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak positif. Infrastruktur penunjang yang baik, khususnya jalan tol, menjadi satu faktor di balik kondisi ini.

Jalan tol bebas hambatan membantu mobilisasi barang dan jasa menjadi lebih cepat. Memberi keuntungan dalam hal penghematan biaya operasi kendaraan dan waktu, ketimbang lewat jalan non tol.

Di Sulsel, ada kurang lebih 21,65 kilometer jalan tol yang membelah Kota Makassar. Ia melintasi sektor ekonomi seperti Kawasan Industri Makassar (KIMA), Pelabuhan Soekarno-Hatta, Bandara Sultan Hasanuddin, pergudangan, sampai kawasan airport city.

Tol dalam Kota Makassar terbagi dalam empat seksi. Seksi satu, dua, dan tiga dikelola PT Makassar Metro Network (MMN), anak usaha PT Nusantara Infrastructure. Seksi IV dikelola oleh anak perusahaan MMN, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE).

Direktur Utama PT JTSE sekaligus Direktur PT MMN Ismail Malliungan menerangkan, kehadiran tol selama 10 tahun belakang, membuat kawasan perekonomian tersebut meningkat pesat.

“Jadi kalau melihat posisi jalan tol yang sekarang ini, tentu menjadi sebuah penghubung antara simpul ekonomi, seperti pelabuhan, bandara, kawasan permukiman, dan pengembangan,” ujar Ismail Malliungeng di kantornya, beberapa waktu lalu.

Kehadiran tol juga mendukung arus distribusi barang dan jasa yang akan dikirim ke luar Sulsel, bahkan hingga luar negeri via Pelabuhan Soekarno-Hatta.

Nantinya, tol ini juga akan terhubung ke Makassar New Port (MNP) di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kaluku Bodoa, Tallo Makassar. MNP yang dibangun Pelindo ini untuk menjawab kebutuhan ekspor Sulsel yang terus meningkat.

Saat ini, Pelabuhan Soekarno-Hatta maksimal hanya bisa menampung 700 ribu TEUs. Sementara dengan kehadiran MNP ini, bisa menampung hingga 3 juta TEUs.

“Dengan pelabuhan ini, kapasitas jalan yang ada di eksisting, tentu tidak mampu mendukung aktivitas pelabuhan, sehingga oleh Kementerian Perhubungan, PUPR, BUMN, lewat masing-masing pihak, ada Pelindo, direktorat, dan lain-lain, membuat jalan akses tol dari eksisting ke Makassar New Port,” beber Ismail.

Ismail menyebutkan, jalan tol MNP yang sedang dikerjakan pihaknya saat ini sudah berjalan hingga 32,15 persen, dengan panjang 3,2 kilometer. Total nilai proyeknya mencapai Rp705 miliar. Proyek ini dikerjakan sejak Februari lalu dan ditarget rampung Juli tahun depan.

“Kita sudah bertemu Pelindo, untuk membahas akselerasi penyelesaian proyek ini. Termasuk pembebasan lahan. Soalnya itu kewenangan mereka,” pungkas Ismail.

Kepedulian Lingkungan

Perseroan tak sekadar fokus pada pembangunan fisik bangsa. Lebih dari itu, PT Nusantara Infrastructure berikut anak usahanya juga memperhatikan kondisi lingkungan dengan program, yang bekerja sama dengan pemerintah maupun swasta.

Direktur PT MMN, Ismail Malliungan menyampaikan perseroan tidak melepaskan diri dari tanggung jawab sosial masyarakat sekitar. Termasuk, program Kota Makassar yang sekarang sedang gencar dilakukan pemerintah kota, yakni menata lorong.

“Bagaimana mengedukasi masyarakat untuk kesadaran tentang kebersihan dan lingkungan. Menangkap hal itu, kami juga sebagai badan usaha ikut mengambil peran bersama pemerintah melakukan aktivitas yang mengedukasi masyarakat,” ucap Ismail.

Perseroan kata Ismail juga bekerja sama dengan human initiatif sedang melakukan program Kampung Bersih Nusantara. Kegiatan ini dilakukan di daerah Pannampu, Tallo, sekitar jalan Tol Cambayya, atau jalan tol seksi satu.

“Kita bekerja sama dengan human initiative mengedukasi masyarakat , menata lorong, bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, dan menjaga kebersihan,” urai Ismail.

“Di sini hal yang kita lakukan, bagaimana memanfaatkan sampah menjadi sebuah nilai ekonomi buat masyarakat, recycle, membuat kerajinan tangan, kita mural juga tembok,” pungkas Ismail.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga