Logo Sulselsatu

PT Vale Indonesia Resmi Mulai Pengembangan Blok Pomalaa, Febriany Eddy Pastikan Tidak Pakai Batu Bara dalam Operasinya

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 28 November 2022 19:24

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam groundbreaking Blok Pomalaa di Sultra (dokumen: istimewa).
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam groundbreaking Blok Pomalaa di Sultra (dokumen: istimewa).

SULSELSATU.com, MAKASSARPT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bersama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) pada Minggu, (27/11/2022) resmi melaksanakan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pengembangan proyek Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Proyek ini akan beroperasi di bawah naungan PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI). Total paket investasi untuk pabrik HPAL dan tambang diperkirakan mencapai Rp67,5 triliun dan akan melibatkan sekitar 12.000 lapangan kerja untuk konstruksi.

Dalam acara tersebut, Chief Executive Officer Vale Eduardo Bartolomeo mengatakan groundbreaking ini merupakan batu loncatan besar yang memposisikan PT Vale untuk memasok nikel dengan sumber yang berkelanjutan dan bertanggung jawab jauh ke masa depan.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

“Kami yakin Indonesia memiliki peran penting dalam mega-tren elektrifikasi dan dekarbonisasi global, dengan potensi untuk menjadi produsen nikel paling berkelanjutan di Asia dengan standar Environmental Social & Governance (ESG) tertinggi. Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam perjalanan ini,” ujarnya dalam rilis resmi, Senin, (28/11/2022).

Sementara itu, Presiden Komisaris PT Vale dan Executive Vice President Base Metals Business Vale Deshnee Naidoo mengatakan Indonesia adalah pemain kunci dalam transisi energi global yang akan memainkan peran integral dalam mengubah masa depan menjadi lebih baik.

“Hari ini kami melihat sekilas masa depan itu, dan kami berharap dapat melanjutkan perjalanan ini bersama dengan mitra kami di Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Mendukung Transisi Energi Bersih di COP29

CEO PT Vale Febriany Eddy mengatakan PT Vale bangga dapat memulai pengembangan Blok Pomalaa yang akan menjadi bagian penting dari upaya Indonesia untuk mempercepat hilirisasi industri nikel.

“Proyek ini sangat penting bagi agenda pertumbuhan kami dan menandai babak terbaru dalam kontribusi 54 tahun PT Vale untuk Indonesia. Kami tidak akan menggunakan batu bara untuk pembangkit listrik untuk proyek ini, hal ini menunjukkan komitmen PT Vale untuk memperluas operasinya secara bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk manfaat sosial ekonomi pemangku kepentingan lokal dan nasional jauh di masa depan,” tambahnya.

Chairman Chen dari Zhejiang Huayou Cobalt Co. mengatakan proyek Blok Pomalaa ini melekatkan pentingnya pelaksanaan komitmen dan inovasi.

Baca Juga : PT Vale dan GEM Kolaborasi Strategis Investasi Produksi Nikel Net-Zero, Disaksikan Presiden Prabowo Subianto

PT Vale dan Huayou akan membangun proyek kelas dunia dengan teknologi tinggi, rendah emisi, dan energi hijau untuk berkontribusi pada pembangunan industri nikel Indonesia yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi,” tegasnya.

Proyek Blok Pomalaa telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) Huayou untuk menghasilkan hingga 120.000 ton nikel per tahun. Blok HPAL Pomalaa ditargetkan untuk menghasilkan produk yang disebut Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang dapat diolah lebih lanjut menjadi material yang cocok untuk baterai kendaraan listrik (EV).

Blok HPAL Pomalaa dan produk-produknya diharapkan dapat terus mewujudkan komitmen PT Vale untuk berkontribusi pada inisiatif elektrifikasi dan dekarbonisasi global dan Indonesia.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Bupati Kolaka Ahmad Safei turut hadir dalam seremoni tersebut.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika dirinya terkesan dengan pengelolaan lingkungan operasi PT Vale.

“Kemarin saya berada di Sorowako di operasional PT Vale. Saya terkesan dengan pengelolaan lingkungan operasinya yang berkelas dunia. Proyek PT Vale Pomalaa harus dilanjutkan karena proyek ini membantu membangun ekosistem elektrifikasi Indonesia yang berkelanjutan,” terangnya.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Pakai HVO untuk Operasional Alat Berat

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan pihaknya mendukung PT Vale Indonesia.

“Kami sangat senang dengan proyek ini yang akan mendukung pengembangan ekonomi hilir industri nikel di Provinsi ini. Ini juga merupakan proyek yang sejalan dengan prioritas ekonomi dan program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon,” katanya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...