SULSELSATU.com, BANTAENG – Program pemberdayaan petani dengan memberikan bantuan bibit alpukat sukses terlaksana di Kabupaten Gowa. Kini Yayasan Hadji Kalla (YHK) melanjutkan program tersebut di Kabupaten Bantaeng.
Petani memperoleh pembinaan dan pendampingan untuk mengembangkan penanaman dan pembibitan alpukat varietas unggul jelang akhir 2022.
Lokasi program yang bekerjasama dengan tim Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian (UPT BPP) Uluere berada di Desa Bonto Daeng, Kecamatan Uluere.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Hadirkan Sekolah Aman Bencana di Kabupaten Gowa dan Sinjai
Jumlah pohon indukan yang diberikan kepada petani sebanyak 30 pohon dengan 2.000 biji untuk pembenihan mandiri persiapan batang bawah. Bantuan ini merupakan hasil dari pembibitan yang telah dihasilkan dari lokasi program sebelumnya di Malino, Kabupaten Gowa.
Perwakilan UPT BPP Uluere Hendra menjelaskan dari beberapa kelompok tani yang ada di wilayah ini, Bangkeng Tabbing menjadi satu-satunya kelompok tani (poktan) yang lolos dalam screening. Mereka pun siap untuk menjalankan program pendampingan tersebut.
“Saya mewakili warga desa dan juga Kelompok Tani Bangkeng Tabbing mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Hadji Kalla karena telah memilih desa kami dalam program pemberdayaan ini. Tentunya bantuan ini membawa manfaat bagi desa yang nantinya juga dapat berdampak positif pada perekonomian desa,” ujarnya.
Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar
Sementara itu, Program Manager Bidang Economic & Social Care YHK Erny Nurdin mengatakan pohon indukan alpukat varietas unggul dengan nama “Wina dan Kalibening” telah diberikan kepada poktan untuk ditanam. Keduanya cocok untuk ditanam di ketinggian 800 hingga 1.200 meter.
“Program ini bersifat pemberdayaan dan jangka panjang, para petani tidak hanya diberikan bibit secara cuma-cuma, namun diberikan tanggung jawab untuk bisa menghasilkan bibit serupa yang juga unggul agar bisa kembali digunakan oleh Yayasan Hadji Kalla menjalankan program yang sama di lokasi lain, seperti yang sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Gowa,” jelas Erny.
Untuk itu, YHK akan tetap melakukan pendampingan hingga beberapa tahun kedepan. Di masa yang akan datang, program ini pun dapat menjadi mercusuar baru dalam dunia pertanian di wilayah Indonesia Timur. Desa Bonto Daeng juga ditargetkan menjadi pusat pembibitan alpukat unggul di Sulawesi Selatan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar