Kasus Pembuangan Bayi Marak Terjadi, Tiga Bulan Terakhir Ada Enam Kasus
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Penelantaran dan pembuangan bayi makin marak terjadi di Makassar. Jasad bayi yang sengaja dibuang diketahui merupakan hasil dari kehamilan yang tidak diinginkan.
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, terhitung sejak September sampai November 2022 terdapat enam kasus pembuangan bayi.
Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam hal ini Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinas Sosial (Dinsos) Andi Eldi Indra Malka, mengingatkan para orang tua untuk memperhatikan dan menjaga anak-anak mereka dari pergaulan yang kebablasan, terutama kepada anak perempuannya.
“Di bidang kami menangani itu, penjangkauan waria (Transpuan). Ada sudah beberapa orang kami dapatkan di hotel hotel bintang dua, kami ambil bawa ke kantor, assessment,” ucapnya, Senin, (5/12/2022).
Dia juga mengatakan bahwa pasangan yang bukan suami istri didapat berduaan dalam satu kamar akan dikembalikan ke orang tuanya. Namun, orang tuanya sendiri yang datang ke kantor Dinsos jemput anaknya.
“Bilamana ia hanya berpacaran bukan suami istri, itu kami kembalikan kepada orang tua. Orang tua harus datang ke kantor untuk menjamin anaknya,” ungkapnya.
Dinsos meminta pihak kepolisian untuk diusut tuntas bila ada pelaku pembuangan anak sebagai upaya memberikan efek jera kepada pelaku.
Selain meminta kepolisian untuk usut tuntas, Dinsos juga sampaikan kepada setiap orang tua untuk memperhatikan anaknya.
“Jika memiliki anak perempuan diperhatikan, jika lewat jam 9 harus dicari kalau punya hp sering sering cek. Itu semua perlu disampaikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Andi Eldi juga beranggapan bahwa kasus aborsi diakibatkan kasus hamil di luar nikah sehingga pasangan tersebut malu.
“Kasus aborsi itu maraknya karena seperti itu, berpacaran. Sudah kecelakaan seperti itu dia tidak mau terima mungkin karena malu,” ungkapnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News