SULSELSATU.com, BONE – Yayasan Hadji Kalla (YHK) tengah menjalankan program Pesantren Mandiri 2022. Di dalamnya terdapat bantuan produktif yang akan dikelola hingga nantinya diharapkan bisa membuat pesantren lebih mandiri secara ekonomi.
“Bantuan produktif ini diberikan oleh Yayasan Hadji Kalla untuk memberikan stimulus kepada lembaga yang dibantu agar bisa menjadi lebih produktif dan bisa mendapatkan pemasukan yang dikelola secara mandiri yang nantinya diharapkan bisa membuat pesantren bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi,” ungkap Salman Febriyansyah, Program Manager Islamic Care Yayasan Hadji Kalla dalam rilis resmi, Jumat, (9/12/2022).
Ia menjelaskan, dari ketiga lembaga yang dibantu tersebut, semuanya telah menunjukkan progres yang baik dan signifikan dari usaha mandiri yang dirintis masing-masing pesantren.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Hadirkan Sekolah Aman Bencana di Kabupaten Gowa dan Sinjai
Seperti yang dilakukan Ponpes Al-Irsyad DDI Pattojo dan Ponpes Al-Wahid. Kedua pesantren ini membuat usaha minimarket untuk santrinya. Usaha tersebut dipilih karena pengelolaannya yang sederhana dan tentunya progresif karena memiliki konsumen tetap, yakni santri di internal pesantren.
“Lewat program ini, kita bisa terus memberikan stimulus kepada lembaga yang tentu manfaatnya berkelanjutan. Maka dengan membagikan ilmu dan skil lewat pelatihan usaha, para penerima manfaat bisa semakin kuat dan mandiri secara ekonomi. Ke depannya, diharapkan bahwa lembaga yang dibantu ini bisa lebih aktif dalam mengelola usaha mandiri yang telah dibuat,” ujar Salman.
Pimpinan Ponpes Al Wahid, KH. Ali Rahim menjelaskan sejak dimulainya usaha di pesantrennya, dalam beberapa bulan terakhir usaha mandiri yang dirintis telah mendapat keuntungan hingga Rp10 juta setiap bulannya. Pendapatan ini pun diprediksi akan terus meningkat dalam waktu beberapa tahun mendatang.
Baca Juga : Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncurkan PFI Chapter Makassar
“Bantuan ini sangat berpengaruh besar pada pesantren. Membuat kami punya pemasukan lain yang bisa menyokong berbagai keperluan pesantren. Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla karena telah membantu kami melalui program Pesantren Mandiri ini. Kami telah dibantu dana dan didampingi hingga sekarang serta diajarkan cara-cara berniaga yang tepat dan strategis sehingga usaha ini bisa mendapatkan keuntungan,” tuturnya.
Ada pula pesantren Baytul Mukarromah Mabbarakka yang memilih usaha cukup unik, yaitu usaha produksi pembuatan paving block berbahan plastik. Usaha ini memiliki workshop sendiri yang memproduksi 100-200 paving blok setiap harinya. Lalu, paving blok yang dihasilkan terbuat dari bahan dasar platik yang dicampur dengan oli bekas.
Pembuatannya sendiri menggunakan mesin khusus yang dioperasikan oleh santri pesantren. Paving block yang dihasilkan pun telah diuji dan dinilai telah layak digunakan untuk keperluan komersial.
Baca Juga : Jusuf Kalla Saksikan Yayasan Hadji Kalla Beri Bantuan untuk Masjid Kubah 99 Makassar
“Saat ini kita telah memulai produksi paving block plastik dan sementara mengerjakan pesanan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone sebanyak 3.000 buah untuk keperluan pembuatan trotoar. Alhamdulillah usaha mandiri yang kami pilih ini sangat potensial dan akan terus berkembang dalam waktu beberapa tahun kedepan,” ujar Dr. Agussalim Rahman, Direktur Pendidikan Yayasan Pesantren Baitul Mukarramah Bone.
Ia juga menjelaskan bahwa lewat usaha ini, pesantrennya telah berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sampah plastik dan juga limbah oli bekas. Kedua bahan pokok ini bisa didapatkan dengan mudah, terutama untuk oli bekas. Apalagi mereka telah bekerjasama dengan Kalla Toyota Bone yang menyuplai oli bekasnya untuk keperluan usaha mandiri tersebut.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar