SULSELSATU.com, MAKASSAR – Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar melakukan kunjungan lapangan dalam rangka koordinasi titik rawan banjir yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Makassar.
“Kunjungan lapangan sekaligus koordinasi dengan pihak pemerintah kelurahan yang wilayahnya termasuk daerah rawan bencana di tiga kecamatan, yaitu Biringkanaya, Tamalanrea dan Manggala,” ungkap Rachmat selaku koordinator lapangan BPBD Kota Makassar.
Dia merincikan, di Kecamatan Biringkanaya yaitu Katimbang, Paccerakkang, Berua, Daya, Sudiang Raya, Laikang, Bakung, Pai, Sudiang dan Bulurokeng. Lanjut Kecamatan Tamalanrea yaitu Buntusu, Tamalanrea Jaya dan Tamalanrea Indah.
Baca Juga : BPBD Kota Makassar Susun Strategi Mitigasi Bencana Alam Selama Pemilu 2024
“Kemudian di Kecamatan Manggala yaitu Batua, Antang, Bangkala, Manggala dan Tamangapa,” bebernya.
Menurut dia kegiatan ini juga dalam rangka koordinasi aktivasi komando penanganan darurat bencana di masing-masing kelurahan.
“Aktivasi komando ini sebagai upaya kesiapsiagaan aparat pemerintah setempat dalam penanggulangan bencana. Ini juga sebagai bentuk koordinasi antara BPBD dengan kelurahan jika terjadi bencana di wilayahnya,” harapnya.
Baca Juga : Angin Puting Beliung Rusak Dua Rumah di Kecamatan Manggala
Untuk itu, di kunjungan lapangan sekaligus koordinasi aktivasi komando, pihak BPBD turun langsung ke lokasi untuk memetakan titik-titik rawan bencana banjir sekaligus pengumpulan data pendukung kajian risiko bencana.
“Kita berharap aparat pemerintah di kelurahan bisa memberikan informasi titik rawan bencana di wilayahnya. Selain itu, data pendukung seperti jumlah jiwa, rumah, fasum dan fasos, serta titik-titik pengungsian bila terjadi bencana,” kata Rachmat saat ditemui di Carester Manggala, Selasa (13/12/2022).
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Muhammad Ilham Idris mengatakan koordinasi dengan pihak kelurahan dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dilakukan pada titik-titik rawan bencana banjir.
Baca Juga : BPBD Kota Makassar Bentuk Balasar, Ketua RT Longwis Perpignan: Kami Apresiasi dan Senang Sekali
“Data ini untuk menilai potensi risiko, mengidentifikasi kebutuhan serta membuat rekomendasi dalam rangka respon cepat penanggulangan bencana di daerah rawan bencana,” ungkapnya.
Menurutnya data kajian risiko bencana ini nantinya akan membantu BPBD dan kelurahan untuk memetakan titik rawan bencana banjir sebagai upaya pengurangan risiko bencana di wilayah terdampak.
“Adanya data kajian risiko bencana akan membantu dalam menyampaikan informasi terkait titik rawan bencana dan dampak yang diakibatkan jika terjadi bencana,” ucapnya.
Baca Juga : BPBD Kota Makassar Bentuk Relawan SAR di Longwis Perpignan
Lanjut Ilham Idris, data kajian risiko ini juga merupakan sebuah hal yang sangat dibutuhkan dan perlu mendapatkan perhatian khusus, agar proses penanggulangan dan penangangan bencana dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
“Informasi mengenai kerawanan bencana itu perlu juga tersampaikan ke masyarakat, tetapi perlu kesadaran masyarakat juga pada saat terjadi cuaca ekstrem segera menyelamatkan diri ke tempat yang aman,” imbuhnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar