SULSELSATU.com, MAKASSAR – Indosat Ooredo Hutchison (IOH) mencatat gelar positif sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Capaian yang baik itu didukung dengan catatan laba yang sehat setelah merger.
IOH adalah perusahaan yang menaungi merek operator seluler IM3 dan Tri. Sebelumnya, kedua merek ini berdiri sendiri dalam perusahaan yang berbeda. Namun, keduanya memutuskan menggabungkan usaha di awal 2022 lalu. Hasilnya, IOH telah membukukan keuntungan yang baik dengan kinerja yang terus meningkat.
Total pendapatan IOH naik 49,8 persen yaer on year (yoy) dari Rp23,1 triliun di sembilan bulan 2021 menjadi Rp34,5 triliun periode yang sama pada 2022. Sementara secara kuartal, pada kuartal ketiga 2022 tumbuh 3,0 persen menjadi Rp12,0 triliun dari Rp11,7 triliun pada kuartal kedua 2022.
Baca Juga : Dari Desa ke Kancah Nasional, BRI Berdayakan Kacang Nepo Menjadi Camilan Khas yang Diminati
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan IOH mencatat pertumbuhan yang solid dengan mencetak peningkatan total pendapatan dan laba bersih di kuartal ketiga 2022.
Katanya, kinerja operasional mendukung capaian tersebut yang sekaligus menunjukkan komitmen berkelanjutan perusahaan untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
“IOH terus melakukan integrasi jaringan dengan teknologi MOCN (Multi Operator Core Network) dengan dukungan para mitra strategisnya. Saat ini, integrasi jaringan IOH telah mencapai lebih dari 50 persen dari total target sekitar 43 ribu sites yang sebagian besar akan selesai di akhir 2022 ini,” ujarnya.
Baca Juga : Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI
Setelah proses integrasi selesai, pelanggan IOH akan merasakan jangkauan jaringan yang lebih luas, layanan di dalam ruangan yang lebih baik, serta pengalaman internet yang lebih cepat.
“Kami akan terus memberikan marvelous experience bagi pelanggan kami sejalan dengan visi strategis IOH untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia. Selain itu, kami juga terus fokus untuk mempercepat proses sinergi dan meningkatkan efisiensi biaya, serta menciptakan nilai lebih bagi para pemegang saham kami,” tutup Vikram.
Kinerja positif lainnya yang berhasil dikantongi IOH adalah dengan tercapainya target 100 juta pelanggan.
Baca Juga : 57 Tahun, Indosat Ooredoo Hutchison Tegaskan Komitmen Bertransformasi Menuju AI TechCo
Senior Vice President Head of Region Kalisumapa Prio Sasangko menjelaskan target 100 juta pelanggan tersebut berhasil dicapai IOH bahkan sebelum satu tahun merger. Di hari yang ke-340 hadir di Indonesia ini, IOH telah menghubungkan 100 juta pelanggan dan memulai perjalanan untuk memberdayakan Indonesia.
“Komitmen kami adalah membangun Indonesia. Dengan komitmen ini dan tercapainya target 100 juta pelanggan, kami ingin memberikan lebih untuk Indonesia dan masyarakat,” bebernya.
Perayaan 100 juta pelanggan IOH berlangsung pada empat kota yaitu Palembang, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Baca Juga : Konsisten Kembangkan Kapasitas Digital, Indosat Hadirkan Laboratorium Berteknologi di Unhas
District Operation Head Kalimantan Sulawesi Rusdi Mardan melanjutkan, IOH berterima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan yang diberikan oleh pelanggan.
“Capaian ini menjadi tambahan motivasi IOH untuk terus menghadirkan pengalaman yang menakjubkan kepada Indonesia. Kami juga berterima kasih kepada pemegang saham, karyawan, serta mitra kami atas kolaborasi dan dukungan penuh mereka,” katanya.
Rusdi Mardan bilang, IOH terus berfokus dalam memprioritaskan pengalaman pelanggan sebagai pusat dari kegiatan bisnisnya untuk mencapai visinya menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia.
Baca Juga : Rp98,65 Miliar Transaksi Ekspor UMKM Disepakati Selama AMBF x SSIF 2024
Dirinya juga membeberkan, sebagai perusahaan yang didorong oleh tujuan, IOH berkomitmen untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mengakselerasi transformasi digital bangsa.
Salah satu inovasi IOH yang sejalan dengan tujuan tersebut adalah meluncurkan platform digital Indosat Digital Ecosystem (IDE) yang ditujukan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). IDE memberikan akses komunitas dan solusi kelas enterprise untuk mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia.
Lewat IDE ini, pelaku UMKM akan bisa #BeraniJadiBesar lewat berbagai fitur yang ditawarkan IDE. IDE menjadi kontribusi IOH dalam mengakselerasi bisnis dan mendorong digitalisasi UMKM, seperti yang digaungkan pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Bayu Hanantasena menjelaskan, IDE menawarkan platform digital terintegrasi untuk mengakses teknologi yang dibuat khusus untuk UKM dan memungkinkan menjalankan bisnis dengan lebih baik melalui hyperlocal-insight, literasi digital, dan pasar untuk mengakses produk teknologi.
Platform IDE menyediakan tiga fitur yang ditawarkan yaitu IDE Advisory, IDE Akademi, serta IDE Marketspace. Lewat IDE Advisory, pengguna bisa mendapat insight global untuk mengembangkan bisnis mereka.
Lebih lanjut, IDE juga menyediakan video dan pelatihan yang memudahkan akses pembelajaran dan digitalisasi bagi pelaku UMKM melalui fitur IDE Akademi. Sementara untuk memperluas jejaring bisnis, relasi, dan promosi, IDE menyediakan fitur Marketspace sebagai ruang komunitas pelaku UMKM.
IDE menawarkan solusi yang berakar dari tantangan yang dialami pelaku UMKM. Tiga fitur yang ditawarkan bisa membantu UMKM mengoptimalkan promosi kepada target yang akan disasar berdasarkan data, lebih sistematis dalam mengelola keuangan, dan bisa memberi tempat agar bisa saling menjalin relasi.
“IOH akan terus mengembangkan platform IDE seiring dengan kebutuhan para pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, serta menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” tutup Bayu.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar