SULSELSATU.com – Lulusan pendidikan vokasional, atau sekolah menengah kejuruan, seringkali menemui kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya.
Permasalahan tersebut bisa terjadi karena adanya ketidakselarasan antara kompetensi siswa yang dibekali di bangku sekolah dengan kualifikasi yang dibutuhkan industri kerja.
Menyadari hal tersebut, sejak tahun 2009 Alfamart melalui salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan menjalankan program Alfamart Class.
Baca Juga : Warteg Gratis Alfamart Kembali Hadir, Bagikan 35.000 Paket Buka Puasa Untuk Duafa
Alfamart Class adalah pemberian materi pelajaran kurikulum ritel modern kepada siswa-siswi SMK, khususnya SMK bisnis dan pemasaran yang sejalan dengan dunia ritel modern.
Baru-baru ini Alfamart telah menghibahkan dua unit laboratorium ritel di sekolah SMK, yakni di SMKN 1 Bone dan SMKN 1 Pangkep. Branch Manager Alfamart Makassar, Andri Wijaya mengatakan hasil akhir dari lulusan program Alfamart Class ini adalah siswa-siswi yang sudah siap bekerja di industri ritel modern.
Karena pendidikan dan latihan praktek yang mereka terima semasa di bangku SMK sudah sesuai dengan dunia kerja nantinya.
Baca Juga : Alfamart Ajak UMKM Lutim Bersinergi
“Kebutuhan tenaga kerja untuk ritel modern cukup tinggi, begitu pula dengan peminatnya. Namun keterampilan yang dimiliki seringkali tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan,” ujarmya.
Alfamart melakukan transfer knowledge dan praktek pembelajaran kepada tenaga pendidik di SMK-SMK yang telah bekerja sama, sehingga memperluas pengetahuan para guru sekaligus untuk sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel tersebut.
Andri menambahkan, program ini didesain khusus dengan tetap mengacu pada peraturan pendidikan nasional yang ada dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri ritel.
Baca Juga : Hematnya Pak Rahmat Bu Rahmat Hingga Mudik Gratis Alfamart Alfagift
“Untuk melengkapi kompetensi siswa, Perusahaan menghibahkan laboratorium ritel sebagai sarana praktek siswa di tiap sekolah dan program praktek kerja industri (prakerin) selama 6 bulan yang bisa memberikan pengalaman nyata bagi siswa.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar