Logo Sulselsatu

Pendampingan Keluarga Jadi Langkah Strategis BKKBN Sulsel Turunkan Angka Stunting

Sri Wahyu Diastuti
Sri Wahyu Diastuti

Senin, 26 Desember 2022 14:28

Forum Koordinasi Jurnalis BKKBN Sulsel Tahun 2022 (Sri Wahyu Diastuti / Sulselsatu.com)
Forum Koordinasi Jurnalis BKKBN Sulsel Tahun 2022 (Sri Wahyu Diastuti / Sulselsatu.com)

SULSELSATU.com, MAKASSARBadan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) lakukan pendekatan keluarga dalam penurunan angka stunting.

Kepala BKKBN Sulsel Hj. Andi Ritamariani mengatakan, pendekatan yang dilakukan dalam menurunkan stunting adalah pendekatan keluarga. Pendekatan ini bahkan dimulai dari calon pengantin.

“Karena kasus stunting ini kompleks bukan hanya pada targetnya dari keluarganya. Bisa jadi stunting bukan hanya pada targetnya, tapi bisa jadi karena ibunya yang stunting atau faktor lain dalam keluarga yang jadi penyebab,” ujarnya dalam Forum Koordinasi Jurnalis, Senin, (26/12/2022).

Baca Juga : BKKBN SULSEL Bersama Komisi IX DPR RI Edukasi Warga Maccini Sombala Bahaya Stunting

Lebih lanjut, Andi Rita menjelaskan, faktor dalam keluarga yang bisa jadi penyebab stunting bisa juga terkait masalah ekonomi, sulitnya mendapatkan air bersih, dan juga fasilitas yang tidak layak seperti jamban.

Pendekatan keluarga juga masuk dalam empat langkah yang dilakukan BKKBN dalam penurunan kasus stunting. Langkah pertama adalah pembentukan tim percepatan penurunan stunting di setiap jenjang wilayah. Kedua, pembentukan satgas percepatan penurunan stunting (tim pendamping kekuarga).

Kemudian, ketiga adalah pelaksanaan koordinasi infas sector untuk memperkuat konvergensi dalam percepatan penurunann stunting, dan keempat yaitu pelaksanaan rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga berisiko melalui kegiatan prioritas.

Baca Juga : Kepala BKKBN Optimis Kinerja BKKBN Sulsel Capai Target Tahun 2020

Selain pendekatan keluarga, yang juga dilakukan BKKBN adalah menghadirkan bapak asuh bagi untuk membantu anak-anak stunting.

Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) merupakan program yang berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting. Melalui BAAS, anak atau keluarga berisiko stunting aman diberikan pendampingan atau juga makanan untuk memenuhi cakupan gizi.

Program BAAS ini telah dilakukan sejumlah daerah di Sulsel, diantaranya telah diterapkan di Kabupaten Enrekang. Penerapannya juga akan dilakukan di Kabulaten Bulukumba.

“Di Sulsel ini, BAAS yang ditunjuk yaitu Panglima Kodam (Pangdam), Komandan Resor Militer, dan Komandan Distrik Militer. Mereka ini kemudian akan bergerak ke beberapa kabupaten yang membantu anak stunting,” bebernya.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...