Permainan Latto-Latto Populer di Masyarakat, Pedagang Untung Besar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Permainan latto-latto disukai banyak orang sehingga pedagang mainan mendapatkan berkah dari hal tersebut.
Seperti pedagang mainan di Kota Makassar, Yayu (40) yang mendapat berkah dari jualan latto-latto. Dia meraup keuntungan hingga Rp30 juta sebulan.
Menurutnya dari sekian banyak mainan yang dijual, latto-latto yang disebutnya paling laku. Dia mengaku bahagia berjualan latto-latto yang baru dimulainya empat bulan terakhir.
“Alhamdulillah selama menjual ka latto sangat dibantu sekali ka. Pokoknya bagus sekali, lebih menolong penjualan latto-latto dibandingkan jualanku yang lain,” ucap Yayu saat ditemui di tempat dagangannya di Jalan Sunu Makassar, Senin, (9/1/2023).
Yayu mengungkapkan, pendapatannya sehari bisa mencapai Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Jika diasumsikan dalam sebulan, jualannya bisa tembus mencapai Rp30 juta.
“Paling tinggi pendapatanku ini biasa Rp800 ribu sampai Rp1 juta dalam satu hari. Paling sedikit Rp400 ribu per hari. Kan jual ka juga (mainan) yang lainnya, tapi paling laku itu latto-latto,” ungkapnya.
Yayu mengungkapkan, awalnya dia mencoba dengan menjual latto-latto dengan modal Rp700 ribu. Namun dia tidak menyangka belakangan bahwa akan cepat habis terjual.
“Modal awal saya itu Rp700 ribu, dari keuntungan yang saya dapat ku kasih beli terus latto-latto. Jadi awalnya sedikit ji latto-lattoku jadi banyak mi (sekarang) yang saya jual,” ujarnya.
Yayu pun memberanikan diri menjual latto-latto dalam jumlah banyak. Tidak tanggung-tanggung, dia memesan 300 lusin latto-latto atau 3.600 buah untuk dijual kembali. Diketahui, dalam satu lusin berisi 12 pasang latto-latto.
“Saya beli ini di berbagai tempat, ada di Pasar Sentral, ada juga di temanku. Kira-kira kalau di temanku itu ada 300 lusin sudah ku beli selama menjual ka,” beber Yayu.
Di tempatnya, Yayu menjual latto-latto dengan menetapkan harga yang bervariasi. Harga jualnya di kisaran Rp10 ribu hingga Rp35 ribu yang tergantung model.
“Perbedaan harganya itu ada yang biasa, ada yang menyala kalau di tempat gelap, sama ada memang latto-latto kayak lampu-lampu di dalamnya,” sebutnya.
Ketenaran latto-latto membuat mainan itu diburu warga. Yayu lantas menceritakan momen ketika harus melayani pembeli via WhatsApp (WA) lantaran mencari mode latto-latto keluaran terbaru.
“Beberapa orang saking maunya beli latto-latto menyala dia ambil kontak WA-ku. Dia chat ka minta dikabari kalau ada mi barangnya, na tunggui,” ungkap Yayu.
Yayu menambahkan, kesehariannya kini disibukkan dengan latto-latto. Tempat dagangannya sudah ramai pembeli sejak pagi.
“Biasanya pagi-pagi sekali ada mi orang cari, jam 7, setengah 6. Jadi biasanya cepat ka buka di jam setengah 6 ku kasih menyeberangki tempatnya di sebelah jalan tempatku jualanku,” ujarnya.
Latto-latto Tak Memandang Usia
Yayu menuturkan latto-latto merupakan mainan yang digemari warga tanpa memandang usia. Warga usia anak hingga dewasa tertarik memainkannya.
“Pembelinya itu mulai anak-anak, dewasa, orang tua. Pokoknya semua umur mi beli, mau itu naik motor, naik mobil,” ucapnya.
Para pembeli juga senang melakukan perburuan latto-latto dengan model berbeda. Tak ada batasan umur untuk memilih jenis atau model latto-latto asal sesuai selera mereka.
“Ada dua ukuran latto-latto yang saya jual ada yang besar ada yang kecil tapi sama ji tergantung yang mana orang suka maini, bukan karena umur,” imbuhnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News